Beberapa hari yang lalu, HMJ – BPI melakukan kegiatan musyawarah dan diskusi bersama dengan seluruh mahasiswa. Acara musyawarah ini dilakukan pada Jum’at, 15 November 2013, di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi.Musyawarah ini hanya dilakukan oleh pihak mahasiswa-mahasiswi dengan pihak Struktural HMJ-BPI itu sendiri. Juga dihadiri oleh salah seorang Dosen BPI, Dra. Kusmawati Hatta sebagai mediator dan penunjuk arah mengenai hal-hal yang terkait dengan jurusan dan perlunya keaktifan Laboratorium Konseling. Beliau hanyalah memberi gambaran dan pandangan yang lebih baik kepada mahasiswa, yang tujuannya agar tidak terjadi kericuhan dalam acara diskusi tersebut.
Diskusi ini tak melibatkan pihak Jurusan BPI karena nantinya seluruh aspirasi dari mahasiswa Jurusan, akan HMJ-BPI sampaikan kepada pihak Jurusan dan Dekanan Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Seluruh mahasiswa BPI menginginkan jurusan dengan nama Bimbingan Konseling Islam (BKI) dan dengan title S. Kons. I. Hal ini lantaran menurut pendapat mereka (mahasiswa jurusan), bahwa dengan nama dan titel tersebut akan serasi dengan kurikulum atau profesi jurusan itu sendiri. Bukan S. Sos. I yang pandangan semua orang adalah mencakup seluruh bidang ilmu. Dalam artian kata mengerti tentang keseluruhan masalah sosial.
Menyoal tentang title, Fakultas Dakwah dan Komunikasi berbeda dengan Fakultas lain yang ada di UIN Ar-Raniry. Di Fakultas Dakwah dan Komunikasi mempunyai empat jurusan yaitu KPI, BPI, DMD dan PMI . Dan keempat Jurusan tersebut mempunyai titel yang sama yaitu S. Sos. I. Sedangkan kami lihat di fakultas Syariah dan UShuluddin itu beda. Seperti S. TH.I yaitu Sarjana tafsir hadist, S. Th. I yaitu sarjana Theologi islam dan S. Fil .I yaitu sarjana filsafat islam. Maka dari itu mahasiswa BPI juga menginginkan seperti mereka dengan nama jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI) dan dengan title S. Kons. I. mahasiswa dan mahasiswi BPI akan selalu meminta dan mempertanyakan masalah nama jurusan, title dan keaktifan Lab Konseling beserta fasilitasnya. Karena melihat alumni BPI banyak sekali pengangguran yang diakibatkan tidak ada lembaga pekerjaan alias tidak terarah.
Salah satu penyebabnya menurut pandangan alumni adalah nama jurusan BPI itu sendiri. Karena pada setiap penerimaan CPNS hanyalah tertera penerimaan BKI (Bimbingan Konseling Islam) bukan BPI (Bimbingan Penyuluhan Islam). Inilah yang membuat rancu menurut pandangan masyarakat dan pihak pemerintahan. Dan apalagi pihak dekanan dan rektorat kurang mempublikasi nama jurusan BPI kepada masyarakat dan lembaga-lembaga yang dianggap sejalur dengan jurusan BPI itu sendiri. Seperti BKKBN, Rumah sakit, RSJ, mahkamah syari’ah, BNN, LP, KUA, Instansi pemerintah, Kemenag, Dinas Sosial dan lain-lain sebagainya.
Mahasiswa BPI meminta Laboratorium diaktifkan dan fasilitasnya yang lengkap agar kami bisa belajar praktek konseling di Lab tersebut supaya bisa tercetak lulusan yang lebih profesional dalam mendalami ilmu konseling. Kami mahasiswa calon konselor. Tanpa ada Lab maka itu salah satu sebagai penghalang bagi kami, karena proses praktek konseling harus mempunyai wadah dan perlengkapan yang khusus dan nyaman. Melalui tetesan tinta hitam diatas lembaran putih ini kami memohon kepada pihak jurusan, dekanan dan rektorat menampung aspirasi kami dalam mewujudkan cita-cita kami sebagai para calon konselor masa depan.
Kami seluruh mahasiswa – mahasiswi Jurusan BPI setuju dengan perubahan nama dan title jurusan. Dari BPI menjadi BKI dan dari S. Sos. I menjadi S. Kons. I serta menuntut Lab Konseling yang aktif dan fasilitas yang lengkap.
Penulis adalah mahasiswa Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry.
Oleh: Muhammad Fajri
Oleh: Muhammad Fajri