Halaman

Rabu, 30 Oktober 2013

Harapan Poma ngon Ayah Al-kiisah tgl 16 .. tgl 16 itu : tgal sama ketika aku lahir & ayah pulang ke sisi Allah SWT..

Harapan Poma ngon Ayah Al-kiisah tgl 16 .. tgl 16 itu : tgal sama ketika aku lahir & ayah pulang ke sisi Allah SWT..


Uloen that teulah nibak saboeh jan,salah ln tuan han pateh p0ma.
Pdhai p0ma kalheuh geularang,dikah hai agam tinggai sajan ma.
Krn dikah ileume pih tan,takoet ka langgar hukoem agama.
Pdhai bit syit lge mak peusan,seungsara bdan jn0e lon rasa...

tiep malam sabe lale FB an ..
kadang meujan-meujan hana pajoh bu ..
cukop tat seudeh nasib lon tuan ..
payah meu utang rab sigo minggu ..

sabe teurasa leumoh tat badan..
kerja pih tan aleh paki hai teungku..
bak pike beulanja uro ngon malam ..
kadang hai rakan hana tumon bu..

lon jak kuliah demi masa depan ..
saboh harapan keu poma ngon abu..
abu hana le ka geuwoe bak Tuhan..
pah pertepatan nibak uro sabtu ..

tgal 16 abu Wo bak Tuhan..
menan ka janjian oh ya TuhanKu..
teuma tat seudeh di ulon  tuan..
paki jeut keu saban tgl lon lahe ngon Meninggal abu..

oh leuh seumano ..baro peukafan ..
oh leuh nyan rakan Sembahyang le Teungku..
oh leuh SembahYang intan Bak kuburan ..
abu sayang katrok janji TuhanKu..

ie mata lon roe seudeh tat rakan..
sang sang rap pingsan kehilangan Abu..
abeh seumiyub ureng ka geuwo hay rakan ..
tinggal sajan abu dalam Kubu...

lon lake doa sabe bak Tuhan..
bek na rintangan di dalam Kubu..
Ya Allah nepeutamong lam syurga Lapan.....
Abu lon Tuan bek na siksa kubu ...

kakeuh oh no ulon kemarang..
kisah lon tuan ...wate meninggal Abu..
menyo na salah peu meu ah hay rakan ...
ulon keumarang hana jeut hy teungku..


" Rindu Almarhum ayah "

" Rindu Almarhum ayah "

Lama tidak berjumpa dengan orang yang kita sayangi, tentulah muncul rasa rindu, kangen, ingin berjumpa..Kalau lah terpisah jarak, setidaknya masih ada kemungkinan akan berjumpa kembali.

Namun jika terpisah kehidupan, sudah tak mungkin lagi bisa berjumpa, bercanda, dsb, kecuali kelak di alam akhirat, semoga Allah mempertemukan kita semua di tempat terbaik, surgaNya. Aamiiin yaa robbal alamiin.Hanya dengan rahmat Allah lah kelak kita bisa sampai disitu, bukan karena semata amal kita yang sedikit ini :’(

malam ini, saya kangen sekali dengan almarhum Ayah saya yang meninggal 8 bulan yang lalu.

Beliau sosok ayah yang sangat dekat dengan anak-anaknya. Suka membuat ramai rumah dengan candanya, dengan nasehat-nasehatnya, tingkahnya, dll. Tiap pagi Ayah mengingatkan shalat, biasanya jam 5 pagi. Subhanallah, memang setelah kepergiannya, semakin banyak kebaikan yang ternyata tak kami sadari :’(

Penuh syukur memiliki Ayah seperti beliau.

Seolah masih tergambar jelas dimata ini gaya berjalannya yang khas dan cepat, wajah Ayah yang tersenyum sumringah.Setidaknya gambaran-gambaran itu mewakili rasa kangen pada Ayah.Namun ada kesedihan, karena saya belum bisa berbuat banyak untuk membahagiakan beliau. Juga belum maksimal mendoakan dan beribadah seperti yang beliau nasehatkan & harapkan…Saya sampai menangis, namun inshaaAllah tangisannya bukan tangisan ratapan.Hanya sekedar luapan rindu & ingin membuat beliau bangga pada saya, namun belum bisa saya lakukan...


" Kenangan yg tdak prnah trlupakan "

" Kenangan yg tdak prnah trlupakan "

" Kenangan yg tdak prnah trlupakan "

sabtu : 16-01-2013. jam 1.30 WIB ... kangen ayah .. sediiih x rasa nya ya Allah ... 

bunga kertas yang kita tanam di tepi sumur itu sudah pun berbunga Satu saat kelak dapat jadi peneduh,.Meskipun hanya jasad bersemayam di sini Biarkan aku tafakkur bila rindu kepadamu,.

Aku Teringat Saat shalat dan ayah menjadi imam kami dan sesaat aku mendengar suara isak tangis saat engkau membaca ayat suci alquraan,.

Ya mungkin ayah tau itu adalah hari raya terakhirmu bersama kami,.Di hari itu aku memeluk mu dan mengatakan maaf dan ayah tersenyumm,.

Walau tak terucap aku sangat kehilangan Sebahagian semangatku ada dalam doamu,.Walau Warisan yang ayah tinggal hanya petuah dan nasehat yang sederhana tapi Aku mencatatnya dalam jiwa dan coba kujalankan ,.

Meskipun aku tak dapat menungguimu saat terakhir Namun aku tak kecewa mendengar ayah berangkat Dengan senyum dan ikhlas insyaallah aku yakin ayah cukup bawa bekal ,.

Dan aku bangga jadi anakmu , Ayah aku berjanji akan aku kirimkan Doa yang pernah engkau ajarkan kepadaku ,. Setiap sujud sembahyang engkau selalu hadir terbayang,.

Tolong bimbinglah aku meskipun kau dari sana Sesungguhnya aku menangis sangat lama di sini,.Namun aku pendam agar ayah berangkat dengan tenang Sesungguhnyalah aku merasa belum cukup berbakti Namun dinda yakin ayah telah memaafkan dinda,.

Air hujan mengguyur sekujur kebumi Kami yang ditinggalkan tabah dan tawakkal ,Ayah aku mohon maaf atas keluputanku Yang aku sengaja maupun tak kusengaja ,.Tolong padangi kami dengan sinarnya surga Teriring doa selamat jalan buatmu ayah tercinta,.

Allahumma ighfir li-waalidaiyya, war-hamhumaakamaa rabbayaani shaghira.


" Kampus UIN AR-Raniry "

" Kampus UIN AR-Raniry "

Assalamualaikum pujoe keu Rabbi
Seulaweut keu Nabi pang Ule Saidina
Kampus UIN jinoe ka tari
Geudong meuriti didoeng meubanja

Al-Hamdulillah meunan phoen haba
Taci raba-raba takisah jinoe
Sigoh Tsunami sang-sang lam rawa
Jinoe tarasa ka lage meuligoe

Serah teurima yang goet beubagah
Supaya beu jeulah pat-pat yang rugi
Bek na masalah uroe keu singoeh
Suapaya bek timoh deudam ngon benci

Fakultas Dakwah cukop that bagoe
Hana meugantoe ngoen geudong yang tinggi
Ibarat HP nibak zameun nyoe
Casing meugantoe yang tari-tari

Tarbiyah-Syariah-Ushuluddin ngoen Adab
Leupah that meuhat senang lam hate
Tapi meh moh sabe troek haba
Geu takot geumpa ka habeh reule

Bineh geureubang kampus na kulam ikan
Asoe didalam goet that meuguna
Ungkot meuja'e beuserta kawan-kawan
Ka jeut ta panggang makan bersama

Uroe jeh meusipreuk rata jeut sagoe
Jinoe ka meusahoe tagisa teuma
Bak geudoeng baroe pikiran pih baroe
bek taheo-taheo gadoh mita nama

Fathun Qarib meusjid geutanyoe
Teumpat meureuno aneuk Halaqah
Tajakk hai rakan mandum geutanyoe
Bek sampe laloe nibak Ibadah

Asrama mahasiswa pih ka berdiri
Meunan cit akhi ruson nawa
Cuma sampoe uroe nyoe goh na yang huni
Aleh paki-paki sampoe oeh lusa

Etnoe keuh mantoeng haba peubuhu
Kaleuh tatuju keu kampus ta cinta
Pat-pat na kureung atawa lucu
Meu ah hai Teungku kamoe jak gisa.


Pengarang/Penulis : Muhammad fajri
pekerjaan : Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh

“Menatap Masa Depan Aceh Dalam Kerangka Perdamaian MOU Helsinki”

“Menatap Masa Depan Aceh Dalam Kerangka Perdamaian MOU Helsinki”

A.    Sejarah Atjeh Tempo Masa Konflik.

Saya teringat dengan lagu yang dinyanyikan oleh salah satu penyanyi kebanggaan Atjeh T.Rafly yang judulnya “ Aneuk Yatim “ .  Memang lagunya banyak yang menyentuh dan sarat akan makna. Dalam lagu tersebut, menceritakan tentang kisah pahit seorang ibu dan anaknya yang tinggal dalam masa-masa konflik Atjeh. Sang anak selalu menangis tersedu-sedu karena rindu pada ayahnya yang tak kunjung pulang. Tiap waktu, dia menanyakan ibunya tentang keberadaan ayahnya itu. Sang ibu hanya bisa mengelus dada, tak tahu harus menjawab apa. Karena ayahnya itu hilang ntah kemana dibawa oleh orang-orang yang tak dikenal.
Harapan anaknya itu, seandainya ayahnya masih hidup, suatu saat ketika dia sudah tumbuh dewasa, dia akan mencari ayahnya dan mengajaknya pulang kembali, berkumpul bertiga bersama ibunya dan memiliki keluarga yang utuh. Namun, jika ayahnya sudah meninggal hanya satu harapannya, "meupat jrat" alias tahu letak kuburan ayahnya itu agar dia bisa berdoa.
Selepas kepergian ayahnya itu, sang anaklah yang bekerja keras mencari upah untuk menghidupi kehidupannya dan ibunya. Dengan sabar dan ketabahan ibu dan anak terus bertahan. Nasib sudah diatur oleh Allah, manusialah yang harus sabar dan tidak berputus asa. Suatu saat, pasti kebahagiaan akan tiba. Harapan mereka, suatu saat Atjeh akan aman dan damai. Tidak ada lagi terjadi pertumpahan darah, Atjeh tetap jaya dengan mempertahankan kekokohan agama. Sehingga tak akan ada lagi anak-anak yang menjadi yatim karena ayahnya yang tak tau hilang ntah ke mana.
Segelintir kisah pahit warga Atjeh yang hidup ketika terjadi konflik yang berkepanjangan. Puncaknya adalah ketika pemerintahan orde baru di bawah pimpinan presiden Soeharto. Atjeh  ketika itu merasa terlalu sering dikhianati dan tertindas, sedangkan pemerintahan RI menganggap Atjeh telah memberontak sehingga memicu timbulnya perang di kedua belah pihak. Saat itu, saya masih duduk di bangku SD dan masih belum mengerti apa-apa, kalau tidak salah masih duduk di kelas 3 sekitar tahun 1998-1999. Keadaan Atjeh sangat tidak aman, tidak yang seperti kita lihat saat ini. Rentetetan senjata api terdengar di mana-mana, pekikan referendum selalu di teriakkan.
Saya dulu masih belum paham, sebenarnya apa yang sedang terjadi saat itu. Suatu hari, ketika saya dan teman-teman sedang berada di sekolah melaksanakan aktifitas belajar seperti biasanya, dari kejauhan tiba-tiba saja terdengar suara letusan senjata api. Kontak senjata terjadi secara bertubi-tubi.
"TIARAAAPPPP....!!!!!", guru-guru pun panik dan dengan segera mengamankan kami para murid. Tak lama sesudah itu, jalanan pun ramai, anak-anak muda dan juga orang-orang tua yang pria turun ke jalan meneriakkan kata-kata referendum yang saya tak tahu artinya apa. Mereka berjalan kaki dan juga menaiki truk-truk. Dan sepulang ke rumah, barulah saya tahu kalau ternyata referendum itu adalah harapan warga Atjeh untuk merdeka.
Hari-hari kami lewati dengan perasaan was was dan tak aman. Terlebih lagi para kaum pria yang sudah dewasa, jika tak waspada, maka dia akan hilang dan dibawa pergi oleh orang yang tak dikenal bersenjata dan memakai seragam.
Saya Sangat-sangat takut waktu itu, karena saya tinggal di daerah pendalam yang bertepatan di desa lameue kec,sakti kab.pidie, kampong saya dekat dengan gunung dan selalu tiap hari ada letusan senjata/bom , saya sangat panik dan saya juga pernah ikot mengungsi waktu itu:. Perang antara kedua belah pihak (Gerakan Aceh Merdeka dan Pemerintahan RI) sering terjadi di daerah perkampungan dan hutan-hutan. Jadi,  saat itu di Atjeh kita tak bisa berpergian terlalu jauh dan keluar rumah di atas jam 9 malam, Jika ingin aman.
Banyak juga warga yang tak bersalah menjadi korban karena dianggap mata-mata salah satu pihak atau dianggap memberontak. tak hanya itu, para warga yang kaya juga sering menjadi korban, harta dirampas dengan alasan keperluan perang.
Makanya, saat itulah begitu banyak warga Atjeh yang harus menjadi janda dan menjadi yatim. Hingga menanggung luka yang sangat dalam, bahkan ada juga yang menaruh dendam.
Itu hanya cerita lama yang menjadi sejarah kelam masyarakat Atjeh. Saat ini, Aceh sedang merentas jalan damainya. Perdamaian ini didapatkan setelah musibah besar melanda Atjeh yaitu gempa dan tsunami besar tanggal 26 Desember 2004 yang melanda sebagian besar pesisir barat Aceh, termasuk Banda Aceh, dan menyebabkan kematian ratusan ribu jiwa. Di samping itu, telah muncul aspirasi dari beberapa wilayah Aceh, khususnya di bagian barat, selatan dan pedalaman untuk memisahkan diri dari Aceh dan membentuk provinis-provinsi baru.
. Tepatnya tanggal 15 Agustus 2005, perjanjian damai Atjeh dan pemerintahan RI pun ditanda tangani. Atjeh kembali aman, konflik berkepanjangan pun telah usai.
Saat ini, Atjeh dituntut untuk melakukan rekonsiliasi dan rekontruksi dari konflik dan musibah yang telah didapatnya. Damai tak hanya sekedar terlepas dari konflik belaka dan pembangunan di sana-sini. Perjuangan berat warga Atjeh adalah mempertahankan kedamaian Atjeh dan meneruskan jalan damai dengan memajukan Atjeh ini secara menyeluruh. Tanpa dendam, tanpa terikat dengan sejarah pahit masa lalu.
Memang damai sudah Atjeh dapatkan, tapi untuk apakah damai jika tidak dijalani dengan baik dan benar? Korupsi masih terjadi, demo di mana-mana, pengangguran dan kemiskinan tidak bisa diberantas dan juga warga masih bermalas-malasan??
Damai bukan hanya di atas kertas, namun damai berarti terjamin kesejahteraan dan keamanan lahir dan batin. Antara warga dan pemerintahan.


B.     Masa Depan Aceh Dalam Kerangka Perdamaian MOU Helsinki.

Suatu bangsa tidak akan punah karena menginsafi kesalahannya yang telah mereka lakukan, tapi suatu bangsa akan punah jika mengulangi kembali kesalahan-kesalahan yang pernah di lakukannya.
Realita kebanyakan orang Atjeh sekarang khususnya sesudah di teken MoU Helsinki, mengalami syndrome "Narcissistic Behavior", yaitu kelainan jiwa yang selalu menganggap dirinya hebat, percaya diri yang berlebihan, gila pangkat/haus kekuasaan dan pujian, manipulatif, suka kemewahan, sensitif, ambius,egois, dan anti kritik.
Best MoU helsinki adalah hasil susah payah yang dicapai Atjeh melalui GAM tentang keadilan atjeh khususnya. Dari hal tersebut bahwa perlu disadari MoU itu adalah modal bangsa atjeh untuk menuju tujuan nya sebagai pertengahan perjuangan atjeh terhadap cita-cita.
Perang sudah reda, sekarang kita sudah menggenggam 70% atjeh dalam gengaman yang bersyarat, mari sama-sama kita membangun dan mendukung pemerintahan sekarang dalam mengupas jelas turunan MoU, tidak perlu demo atau lain-lain yang menyebabkan perpecahan.
Buktikan kepada dunia yang sekarang melirik atjeh, bahwa kita sanggup dan bisa memimpin diri kita sendiri dan layak sebagai sebuah negara. Saya tidak memandang lebih kedepan, akan tetapi mari sama-sama kita intropeksi diri bahwa konflik senjata yang berkepanjangan hanya menjadi kita bodoh akan ilmu, sejarah, ekonomi, dan lain-lain sebagainya.
Disusul dengan ganas gelombang stunami yang menyapu bersih pesisir-pesisir atjeh, korban hingga sekian banyak, saya rasa perdamaian ini adalah hal awal dari sebuah kemenangan, dimana dulu kita hanya menjadi liar di tanah sendiri ( DOM, DM, dan lain-lain ).
Untuk apa kita saling menyalahkan, kalau bahwa pada dasar kita semua tau dimana kelemahan kubu GAM dalam segala bidang (RAHASIA) , menimbang dengan sejarah bahwa atjeh belum pernah terkalahkan, mungkin ini lah jalan keluar damai dan MoU lahir dari perjuangan pertengahan bangsa atjeh atas keadilan.
Kedepan Nasib MoU helsinki GAM - RI:
saya rasa itu tergantung pemerintahan dalam menjalankan semuanya, saya selaku mahasiswa biasa akan terus mendukung upaya ini, karena kita tau bahwa fase-fase dalam MoU sangat menguntungkan atjeh apabila semua itu dijalankan sesuai aturan dan dukungan dari instansi sipil dan daerah terhadap pemerintah atjeh (agar tidak merasa sendiri).
yang jelas qanun-qanun sangat dibutuh oleh pemerintah atjeh agar sejarah dan kekuatan hukum ada dalam melakukan tindakan apa pun.
Mari sama-sama kita membangun atjeh, saya dari mahasiswa, anda dari masyarakat sipil, dan seluruh masyarakat atjeh, agar sama-sama kita mengawal dan mendesak pemerintah pusat memperyatakan apa-apa yang telah dijanjikan dalam MoU.
jangan kita ingat senang kalau kita harus lupa dengan susah.
Rimba adalah saksi bisu bagi perjuangan atjeh.
Biarkan waktu yang menentukan. Kita terus berpacu berkerja, tidak usah peduli apa yang dikatakan orang. Perjuangan masih panjang. yang jelas kerja kita hari ini yang akan menentukan masa depan generasi atjeh.
Saya sebagai hamba hanya dapat terus tanpa lelah mengajak dan berkata fakta sesuai realita yang berkembang. Tiada pintu tertutup sedetikpun untuk setiap kita mahasiswa memberi saran dan kritikan yang bertujuan membangun kesejahteraan bersama. Karena dimana sebuah kapal yang kita tumpangi tidak terlepas dari peranan-peranan awak kapal menuju ke pelabuhan yang kita alamatkan.
Tiada hambatan yang sangat permanen jika kita mengjangkul bersama.

persis alunan cerita seorang petani mengarap lahannya, ada yang memerankan cangkul, skrop dan ada pula yang memerankan indikator lain dengan tujuan dapat mengahsilkan secara produktif apa yang telah kita garapkan. Dan jika terjadi gagal panen itulah sebuah takdir, takdir itu jika segala uapaya usaha telah kita tempuh. Apabila jika kita belum terlibat dalam usaha bersama dari berbagai akses jangan pernah mengeluh dan mencemoohkan takdir.
Selalu ada jalan keluar dari maslah yang kita hadapi, seperti pertayaan yang memiliki sebuah jawaban meski terkadang sebuah pertayaan tidak selalu di ikuti dengan jawaban pada waktu yang sama.
Adil dalam menghukumi kesalahan. Karena tidak ada manusia yang bisa terlepas dari kesalahan kecuali Nabi Muhmmad saw. sekalipun orang tersebut, bertakwa, berilmu, dan wara. sebagaimana telah di ketahui, kesalahan merupakan perkara yang sudah nyata kebenarannya tidak sama dengan kesalahan yang masih samar.
Di antara sarana yang dapat membantu terwujudnya penyatuan barisan adalah dengan cara menguatkan hubungan antara para sesama aktivisi ulama serta intlektualitas lainya pada umumnya. hal ini dapat dilakukan di sela-sela aktivitas individual, bersilaturahmi, berkumpul dan saling membantu dalam pekerjaan maupun yang lainnya. Hubungan saudara sesama muslim yang di sertai dengan rasa cinta akan membuka pintu dialog ketika terjadi perselisihan ataupun kontroversial. Kecintaan tersebut akan menjembatani perselisihan yang terjadi di antara kita, berbeda halnya bila kita dengan kurang sadar akan renggannya hubungan. Semua itu kemungkinan besar sulit untuk di satukan.
Semoga tulisan dan hasil buah pikiran saya di atas dapat di petik point-point yang akan kita implementasikan kedalam dataran konsep hidup kita kedepan dengan sangat penuh kesadaran didalamnya.

Biodata Penulis :
Nama                           : Muhammad Fajri
Pekerjaan                     : Mahasiswa UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh
Fb                                : Muhammad Fajri Bin Abdurrahman