Halaman

Senin, 04 Juni 2012

wali songo



Pendapat lain yang mengatakan bahwa Walisongo adalah sebuah majelis dakwah yang pertama kali didirikan oleh Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) pada tahun 1404 Masehi (808 Hijriah).[1] Saat itu, majelis dakwah Walisongo beranggotakan Maulana Malik Ibrahim sendiri,Maulana Ishaq (Sunan Wali Lanang), Maulana Ahmad Jumadil Kubro (Sunan Kubrawi); Maulana Muhammad Al-Maghrabi (Sunan Maghribi); Maulana Malik Isra'il (dari Champa), Maulana Muhammad Ali Akbar, Maulana Hasanuddin, Maulana 'Aliyuddin, dan Syekh Subakir.
Dari nama para Walisongo tersebut, pada umumnya terdapat sembilan nama yang dikenal sebagai anggota Walisongo yang paling terkenal, yaitu:
§  Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim
§  Sunan Ampel atau Raden Rahmat
§  Sunan Bonang atau Raden Makhdum Ibrahim
§  Sunan Drajat atau Raden Qasim
§  Sunan Kudus atau Ja'far Shadiq
§  Sunan Giri atau Raden Paku atau Ainul Yaqin
§  Sunan Kalijaga atau Raden Said
§  Sunan Muria atau Raden Umar Said
§  Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah
Para Walisongo adalah intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Pengaruh mereka terasakan dalam beragam bentuk manifestasi peradaban baru masyarakat Jawa, mulai dari kesehatan, bercocok-tanam, perniagaankebudayaankesenian, kemasyarakatan, hingga ke pemerintahan.
Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad. Ia disebut juga Sunan Gresik, atau Sunan Tandhes, atau Mursyid Akbar Thariqat Wali Songo .
Ia diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah, pada paruh awal abad ke-14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah orang Jawa terhadap As-Samarqandy. Dalam cerita rakyat, ada yang memanggilnya Kakek Bantal. Maulana Malik Ibrahim umumnya dianggap sebagai wali pertama yang mendakwahkan Islam di Jawa. Ia mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam dan banyak merangkul rakyat kebanyakan, yaitu golongan masyarakat Jawa yang tersisihkan akhir kekuasaan Majapahit.



Malik Ibrahim berusaha menarik hati masyarakat, yang tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Ia membangun pondokan tempat belajar agama di Leran, Gresik. Pada tahun 1419, Malik Ibrahim wafat. Makamnya terdapat di desa Gapura Wetan, GresikJawa Timur.
Sunan Ampel (Reden Rahmat)
Sunan Ampel bernama asli Raden Rahmat, keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad, menurut riwayat ia adalah putra Ibrahim Zainuddin Al-Akbar dan seorang putri Champa yang bernama Dewi Condro Wulan binti Raja Champa Terakhir Dari Dinasti Ming. Sunan Ampel umumnya dianggap sebagai sesepuh oleh para wali lainnya. Pesantrennya bertempat di Ampel Denta, Surabaya, dan merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam tertua di Jawa. Ia menikah dengan Dewi Condrowati yang bergelar Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja dan menikah juga dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning. Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Condrowati alias Nyai Ageng Manila binti Aryo Tejo, berputera: Sunan Bonang,Siti Syari’ah,Sunan Derajat,Sunan Sedayu,Siti Muthmainnah dan Siti Hafsah. Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning, berputera: Dewi Murtasiyah,Asyiqah,Raden Husamuddin (Sunan Lamongan,Raden Zainal Abidin (Sunan Demak),Pangeran Tumapel dan Raden Faqih (Sunan Ampel 2. Makam Sunan Ampel teletak di dekat Masjid Ampel, Surabaya.
Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)
Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Bonang banyak berdakwah melalui kesenian untuk menarik penduduk Jawa agar memeluk agama Islam. Ia dikatakan sebagai penggubah suluk Wijil dan tembang Tombo Ati, yang masih sering dinyanyikan orang. Pembaharuannya padagamelan Jawa ialah dengan memasukkan rebab dan bonang, yang sering dihubungkan dengan namanya.Universitas Leiden menyimpan sebuah karya sastra bahasa Jawa bernama Het Boek van Bonang atau Buku Bonang. Menurut G.W.J. Drewes, itu bukan karya Sunan Bonang namun mungkin saja mengandung ajarannya. Sunan Bonang diperkirakan wafat pada tahun 1525.




Sunan Drajat
Sunan Drajat adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Drajat banyak berdakwah kepada masyarakat kebanyakan. Ia menekankan kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran masyarakat, sebagai pengamalan dari agama Islam. Pesantren Sunan Drajat dijalankan secara mandiri sebagai wilayah perdikan, bertempat di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan. Tembang macapat Pangkurdisebutkan sebagai ciptaannya. Gamelan Singomengkok peninggalannya terdapat di Musium Daerah Sunan Drajat, Lamongan. Sunan Drajat diperkirakan wafat wafat pada 1522.
Sunan Kudus
Sunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji, dengan Syarifah Ruhil atau Dewi Ruhil yang bergelar Nyai Anom Manyuran binti Nyai Ageng Melaka binti Sunan Ampel. Sunan Kudus adalah keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad. Sebagai seorang wali, Sunan Kudus memiliki peran yang besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak, yaitu sebagai panglima perang, penasehat Sultan Demak, Mursyid Thariqah dan hakim peradilan negara. Ia banyak berdakwah di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Di antara yang pernah menjadi muridnya, ialah Sunan Prawotopenguasa Demak, dan Arya Penangsang adipati Jipang Panolan. Salah satu peninggalannya yang terkenal ialah Mesjid Menara Kudus, yang arsitekturnya bergaya campuran Hindu dan Islam. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550.
Sunan Giri
Sunan Giri adalah putra Maulana Ishaq. Sunan Giri adalah keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad, merupakan murid dari Sunan Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan Bonang. Ia mendirikan pemerintahan mandiri di Giri KedatonGresik; yang selanjutnya berperan sebagai pusat dakwah Islam di wilayah Jawa dan Indonesia timur, bahkan sampai ke kepulauan Maluku. Salah satu keturunannya yang terkenal ialah Sunan Giri Prapen, yang menyebarkan agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima.



Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah, antara lain kesenian wayang kulit dan tembang suluk. Tembang suluk Ilir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul umumnya dianggap sebagai hasil karyanya. Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq, menikahi juga Syarifah Zainab binti Syekh Siti Jenar dan Ratu Kano Kediri binti Raja Kediri.
Sunan Muria
Sunan Muria atau Raden Umar Said adalah putra Sunan Kalijaga. Ia adalah putra dari Sunan Kalijaga dari isterinya yang bernama Dewi Sarah binti Maulana Ishaq. Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah, putri Sunan Ngudung. Jadi Sunan Muria adalah adik ipar dari Sunan Kudus.
Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah adalah putra Syarif Abdullah Umdatuddin putra Ali Nurul Alam putra Syekh Husain Jamaluddin Akbar. Dari pihak ibu, ia masih keturunan keraton Pajajaranmelalui Nyai Rara Santang, yaitu anak dari Sri Baduga Maharaja. Sunan Gunung Jati mengembangkan Cirebon sebagai pusat dakwah dan pemerintahannya, yang sesudahnya kemudian menjadi Kesultanan Cirebon. Anaknya yang bernama Maulana Hasanuddin, juga berhasil mengembangkan kekuasaan dan menyebarkan agama Islam di Banten, sehingga kemudian menjadi cikal-bakal berdirinya Kesultanan Banten.

Kurang lebih lima ratus tahun yang lalu walisongo berdakwah dan berkeliling kehampir seluruh pulau jawa, maka dalam masa yang relatif singkat, yang hampir penduduknya beragama Hindu dan Budha, maka berubah menjadi kerajaan Islam Demak.
Nach dari sedikit paparan diatas sebenarnya apakah sich metode yang diterapkan oleh walisongo sehingga bisa mengislamkan lebih dari 80% warga indonesia tanpa melalui pertumpahan darah?Ternyata Para Walisoongo mempunyai semboyan yang terekam hingga saat ini Yaitu antara lain:



1. Ngluruk Tanpo Wadyo Bolo / Tanpo pasukan
Berdakwah dan berkeliling kedaerah lain tanpa membawa pasukan.
2. Mabur Tanpo Lar/Terbang tanpa Sayap
Pergi kedaerah nan jauh walaupun tanpa sebab yang nampak.
3. Mletik Tanpo Sutang/Meloncat Tanpa Kaki
Pergi kedaerah yang sulit dijangkau seperti gunung-gunung juga tanpa sebab yang kelihatan.
4. Senjoto Kalimosodo
Kemana-mana hanya membawa kebesaran Allah SWT. (Kalimosodo : Kalimat Shahadat)
5. Digdoyo Tanpo Aji
Walaupun dimarahi, diusir, dicaci maki bahkan dilukai fisik dan mentalnya namun mereka seakan-akan orang yang tidak mempan diterjang bermacam-macam senjata.
6. Perang Tanpo tanding
Dalam memerangi nafsunya sendiri dan mengajak orang lain supaya memerangi nafsunya. Tidak pernah berdebat, bertengkar atau tidak ada yang menandingi cara kerja dan hasil kerja daripada mereka ini.
7. Menang Tanpo Ngesorake/Merendahkan
Mereka ini walaupun dengan orang yang senang, membenci, mencibir, dan lain-lain akan tetap mengajak dan akhirnya yang diajak bisa mengikuti usaha agama dan tidak merendahkan, mengkritik dan membanding-bandingkan, mencela orang lain bahkan tetap melihat kebaikannya.
8. Mulyo Tanpo Punggowo
Dimulyakan, disambut, dihargai, diberi hadiah, diperhatikan, walaupun mereka sebelumnya bukan orang alim ulama, bukan pejabat, bukan sarjana ahli tetapi da’I yang menjadikan dakwah maksud dan tujuan.
9. Sugih Tanpo Bondo
Mereka akan merasa kaya dalam hatinya. Keinginan bisa kesampaian terutama keinginan menghidupkan sunnah Nabi, bisa terbang kesana kemari dan keliling dunia melebihi orang terkaya didunia.
Semboyan seperti diatas sudah banyak dilupakan umat islam masa kini. Pesan Walisongo diantaranya pesan Sunan kalijogo diantaranya adalah :





1. Yen kali ilang kedunge
2. Yen pasar ilang kumandange
3. Yen wong wadon ilang wirange
4. Enggal-enggal topo lelono njajah deso milangkori ojo bali sakdurunge patang sasi, enthuk wisik soko Hyang Widi, maksudnya adalah : Apabila sungai sudah kering, pasar hilang gaungnya, wanita hilang rasa malunya, maka cepatlah berkelana dari desa ke desa jangan kembali sebelum empat bulan untuk mendapatkan ilham (ilmu hikmah) dari Allah SWT.

Para Walisongo berdakwah dengan mempunyai sifat-sifat diantaranya :
1. Mempunyai sifat Mahabbah atau kasih sayang
2. Menghindari pujian karena segala pujian hanya milik Allah SWT
3. Selalu risau dan sedih apabila melihat kemaksiatan
4. Semangat berkorban harta dan jiwa
5. Selau memperbaiki diri
6. Mencari ridho Allah SWT
7. Selalu istighfar setelah melakukan kebaikan
8. Sabar menjalani kesulitan
9. Memupukkan semua kejagaan hanya kepada Allah SWT
10. Tidak putus asa dalam menghadapi ketidak berhasilan usaha
11. Istiqomah seperti unta
12. Tawadhu seperti bumi
13. Tegar seperti gunung
14. Pandangan luas dan tinggi menyeluruh seperti langit.
15. berputar terus seperti matahari sehingga memberi kepada semua makhluk tanpa minta bayaran.
Para Walisongo adalah penerus dakwah Nabi Muhammad SAW, sebagai penerus atau penyambung perjuangan, mereka rela meninggalkan keluarga, kampung halaman dan apa-apa yang menjadi bagian dari hidupnya. Para Walisongo rela bersusah payah seperti itu karena menginginkan ridho Allah SWT.


Dari penjalasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, metode yang digunakan oleh Walisongo dalam berdakwah ada tiga macam, yaitu:

1. Al-Hikmah (kebijaksanaan) : Al-Hikmah merupakan kemampuan dan ketepatan da’i dalam memilih, memilah dan menyelaraskan teknik dakwah dengan kondisi objektif mad’u (objek dakwah). Sebagaimana yang dilakukan oleh Sunan Gudus.
2. Al-Mau’izha Al-Hasanah (nasihat yang baik) : memberi nasihat dengan kata-kata yang masuk ke dalam kalbu dengan penuh kasih sayang dan ke dalam perasaan dengan penuh kelembutan; tidak membongkar atau membeberkan kesalahan orang lain sebab kelemah-lembutan dalam menasehati seringkali dapat meluluh hati yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar, ia lebih mudah melahirkan kebaikan daripada larangan dan ancaman. Inilah yang dilakukan oleh para wali.
3. Al-Mujadalah Billati Hiya Ahsan (berbantah-bantah dengan jalan sebaik-baiknya) : tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, yang tidak melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan menerima pendapat yang diajukan dengan memberikan argumentasi dan bukti yang kuat. Antara satu dengan lainnya saling menghargai dan menghormati pendapat keduanya berpegang kepada kebenaran, mengakui kebenaran pihak lain dan ikhlas menerima hukuman kebenaran tersebut. sebagaimana dakwah Sunan Ampel kepada Adipati Aria Damar dan Sunan Kalijaga kepada Adipati Pandanarang.

Metode-metode tersebut sejalan dengan Firman Allah SWT :“serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (An-Nahl : 125).

contoh wawancara penyuluhan ( konseling)


Nama          : Muhammad Fajri
Nim             : 421006007
jurusan        : BPI ( Fak. Dakwah IAIN Ar-raniry Banda Aceh)
leting/unit    : 2010/05



Transkrip Wawancara Penyuluhan

Kasus              : Anto
Persoalan         : Kendala dalam perkuliahan.
Indentitas        : Umur 25, belum kawin, lahir di aceh utara dan hidup disana 3 tahun, lalu    sesudah itu pindah ke aceh selatan.
Riwayat Pendidikan : SDN 1 pasie raja, SMPN 2 pasie raja, SMKN 1 pasie raja. Alamat rumah sekarang ialah di lamdingin.
Kegiatan ekstraskurikuler : olah raga dan berkumpul dengan kawan-kawan.
Kegiatan yang dilakukan diwaktu senggang : bermain sama kawan, main bola kaki, bola volly dan tenis meja.
Pengalaman pekerjaan : Babat rumput, membersihkan kelapak sawit dan tukang bangunan.
Rencana pendidikan dan jabatannya :Ia merencanakan masuk di fakultas dakwah, dan jabatan yang diinginkan adalah konselor.
Keadaan keluarganya : kedua orang tuanya masi ada, Ayahnya bekerja sebagai wiraswasta dan ibunya IRT. Anto tinggal di kos bersama kawan-kawannya, dia merupakan anak yang ke-3 dari 5 bersaudara, tapi untuk saat ini dia di anggap menjadi anak yang pertama, karena kakak dan abangnya sudah meninggal, dan dia sekerang tinggal ber -3 bersaudara dengan adiknya.
Penanggung biaya kuliah, kos, dan perlengkapan kuliah yaitu : semua biaya kuliah tersebut ia tanggung oleh dirinya sendiri, karena mengingat orang tua kuarang mampu dalam membiayai kelanjutan pendidikannya.




LAMPIRAN WAWANCARA
Klien               : Assalammu’alaikum
Konselor          : Wa’alaikumussala, silahkan masuk.
Klien               : Ya, terima kasih pak
Konselor          : nama anda siapa?...
Klien               : nama saya Anto pak..
Konselor          : ooo....Antooo....kmu  kesini sama siapa?, tau dari mna rumah bapak?..
Klien               : saya kemari sendiri pak, dan saya tau rumah bapak dari kawan-kawan saya...
Konselor          : oooo... iyaa yaa......Kelihatannya anda sangat lelah !! habis dari mna suprianto ?..
Klien               : Ya Pak ,..saya baru pulang kuliah... saya sangat lelah dalam perkuliahan ini pak, karena selesai saya kuliah, saya harus bekerja lagi, untuk memenuhi kebutuhan hidup saya pak...
Konselor          : iyaaaa  .... tunggu sebentar ya suprianto..
Klien               : iyaa pak ..
Konselor          : ini sedikit alakadar minuman buat anda..silahkan di minum !!...
Klien               : iyaa..... terimakasih pak..
Konselor          : jadi tujuan anto kesini buat apa?
Klien               : saya datang kemari untuk bertemu dengan bapak, dengan harapan sudi kirannya bapak dapat   membantu saya dalam memecahkan / mengurangi masalah yang saya alami sekarang ini pak.
Konselor          : umm ... iyaa ...kamu datang kemari dengan ikhlas atau ada paksaan dari orang lain?...
Klien               : saya datang kemari dengan kerelaan hati (ikhlas) tanpa ada paksaan dari orang lain.
Konselor          : ooo..iyaaa iyaa ...bole bapak tau umur anto, atau identitas yang lengkap suprianto .....
Klien               :  boleeeh paak ..... Umur saya 25tahun, saya belum kawin, lahir di aceh utara dan hidup disana 3 tahun, lalu sesudah itu pindah ke aceh selatan.
Konselor          : ooo ...jadi di besarkan aceh selatan yaa suprianto ?....
Klien               : iyaa pak ...karena saya mengikuti orang tua saya...
Konselor          : uuumm.....begitu ?.... bole bapak tau betol tentang jenjang pendidikan  suprianto ?...
Klien               : bolee paak.... saya SDN 1 pasie raja, SMPN 2 pasie raja, dan SMKN 1 pasie raja
Konselor          : ooo ...iyaaa.... jadi kenapa suprianto bisa ke banda aceh atau bagaimana siih ceritanya anto bisa ke banda aceh?....
Klien               : ooo ...begiiniii pak ...setelah saya tamat SMA, saya pingin untuk melanjuti kuliah di fakultas dakwah, dan sekarang sudah tercapai cita-cita saya kuliah di fakultas dakwah jurusan BPI,  tapi itulah paak, sekarang saya kualahan memikirkan dari mana harus dapat dana untuk kebutuhan kuliah...
Konselor          : ooo ....kamu hebat anto.. bisa hidup mandiri ... jarang kita dapat orang yang sedemikian....biasanya orang yang hidup mandiri itulah orang yang sukses......
Klien               : Ammiiiiiiiiiiiieeen ......mudah-mudahan saya sukses...
Konselor          : Amiin .... bole gak bapak tau  .....pengalaman anto di bagian apa saja ?....
Klien               : gak banyak juga siih pak ...pengalaman saya seperti babat rumput, membersihkan kelapak sawit dan tukang bangunan.
Konselor          : Uumm .....bapak suka gaya kamu ....bapak yakin kamu pasti bisa sukses....oyaa bapak ingin tau bagaimana siih keadaan keluarga suprianto di sana ?...
Klien               : hehehe ..mudah-mudahan pak..... tentang keluarga saya, sekarang beliau Alhamdulillah baik-baik saja, kedua orang tuanya masi ada, Ayah saya bekerja sebagai wiraswasta dan ibu saya IRT.
Konselor          : Alhamdulillah semoga ayahanda anto sehat selalu......bapak salut dengan anto... bisa kuliah sambil bekerja ...boleh kan bapak tau sebenarnya siapa yang menanggung biaya kuliah anto ?....
Klien               : amiien ...boleh pak.....sebenarnya semua biaya kuliah saya tanggung sendiri pak, tapi kadang ada juga di bantu sama keluarga, dan saya juga maklumi pak , karena keluarga saya salah satu keluarga yang kurang mampu...dan juga saya harus giat cari uang sendiri, gak mungkin saya berharap kali sama keluarga saya. Sedangkan dia tidak punya banyak uang untuk membiayai saya.
Konselor          : kamu hebat anto....semoga kamu sukses .......
kita hidup ini pasti ada tantangan dan rintangan untuk mencapai kesuksesan , dan tantangan itu lah yang menjadi pengujian/ujian sebatas mana kesabaran kita, dan Allah juga menguji atas hamba-hambaNya. Itulah kita sebagai hambaNya maka kita harus bersyukur dan bertawakal kepadaNya.
Klien               : Amiinnnn..... iyaaa paaak....
Konselor          : Anto Tetap semangat dalam setiap aktivitas, baik itu kuliah dan kerja ...tapi anto harus pinter-pinter ngatur waktu...karena waktu itu di ibaratkan sebagai pedang, kalau tidak memakainya maka dia akan memakan kita. Begitulah kiranya kata pepatah..waktu itu tidak bisa berputar..
Jangan lupa shalat wajib, shalat sunnat serta lainnya. Dan berdoalah kepada Allah agar diberi kemudahan dalam melakukan aktivitas, di beri rezeki yang bnyak, di berikan kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Yang penting anto tetap semangat... jika ada keamauan dan usaha pasti semua itu akan menjadi kenyataan... jalani aja dengan ikhlas dan tabah.  dan jangan bemalas-malasan... dan ingat kepada kedua orang tua dan ingat juga kepada nasib mereka.
Banyak kan yang kita liat sekarang ..orang yang sudah sukses itu, orang yang hidup mandiri, orang yang hidup penuh tantangan dalam meraih cita-cita ..seperti pepatah ada kita tanam makanya dia bebuah, tapi coba kalu kita tidak tanam tidak mungkin dia berbuah kan ?..
Klien               : iyaaaaa paak.....terimakasih.....semua itu aka saya lakukan pak ....
saya se akan-akan setelah berbicra dengan bapak .....hati sayaa terasa senang, bagaikan tidak ada masalah ....
konselor           : bagus kalau kamu sudah bisa berfikir lebih realistis dari yang sebelumnya.
Klien               : iyaa paak...terimakasi banyak telah membantu saya dalam menghadapi masalah ini.
Konselor          : sama-sama anto, bapak juga senang kalau kamu bisa merasakan keringan pikiran kamu dalam menghadapi masalah seperti tadi.
Klien               : “ saya pamit dulu yaa paak .....Assamualaikum WR. Wb
Konselor          : Waalaikumsalam Wr. Wb....hati-hati yaa anto...main-main lagi ke tempat bapak yaa...
Klien               : iyaaa paaak...... hmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm...............

Macam-Macam Penyakit Hati.


Nama          : Muhammad Fajri
Nim             : 421006007
jurusan        : BPI ( Fak. Dakwah IAIN Ar-raniry Banda Aceh)
leting/unit    : 2010/05





BAB I
PEMBAHASAN

A.  Macam-Macam Penyakit Hati.

1.     Hasad Dengki dan Iri Hati.
Abul Laits Assamarqandi r.a. meriwayatkan dengan sanadnya dari Alhasan berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Hasad dan dengki itu keduanya akan memakan habis hasanat sebagai mana api makan kayu."
Ibrahim bin Aliyah dari Abbad bin Ishaq dari Abdurrahman bin Mu'awiyah berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Tiga macam sifat yang tidak dapat selamat daripadanya seorangpun iaitu:
·         Buruk sangka
·         Hasad dengki
·         Takut sial kerana sesuatu
    Lalu ditanya: "Ya Rasulullah, bagaimana untuk selamat dari semua itu?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Jika kau hasad maka jangan kau lanjutkan, dan jika menyangka maka jangan kau buktikan (jangan kau cari-cari kenyataannya) dan jika merasa takut dari sesuatu maka hadapilah (jangan mundur)." Yakni jika hasad dalam hatimu maka jangan kau lahirkan dalam amal perbuatanmu sebab selama hasad itu masih dalam hati, maka Allah s.w.t. maafkan selama belum keluar dengan lidah atau perbuatan. Jika su'udhdhan (buruk sangka) maka jangan kau buktikan, jangan berusaha menyelidiki mencari kenyataannya. Demikian pula jika akan keluar untuk sesuatu lalu ada suara burung atau lain-lain yang menimbulkan was-was atau takut dalam hati maka teruskan hajatmu dan jangan mundur."
           Nabi Muhammad s.a.w. suka kepada fa'al (kata-kata yang baik atau harapan yang baik) dan tidak suka thiyarah (takut sial kerana burung dan sebagainya) dan bersabda: "Thiyarah itu perbuatan jahiliyah." Seorang mukmin tidak takut dan berlindung kepada Allah s.w.t.
Ibn Abbas r.a. berkata: "Jika kamu mendengar suara burung maka bacalah: "Allahumma la thoira illa thairuka walaa ilaha ghoiruka walaa haula walaa quwwata illa billahi." (Yang bermaksud): "Ya Allah, tidak ada burung kecuali burungMu dan tidak ada kebaikan kecuali daripadaMudan tiada Tuhan kecuali Engkau dan tiada daya dan tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah." Dan teruskan maksudmu, maka tidak akan ada sesuatu yang berbahaya bagimu. Bi idz nillah.
          Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Jangan benci membenci dan jangan hasud menghasud dan jangan menawar barang untuk menjerumuskan orang lain dan jadilah kamu hamba Allah sebagai saudara."
          Mu'awiyah bin Abi Sufyan berkata kepada puteranya: "Hai anak, hati-hatilah dari hasud, dengki kerana ia akan nyata pada dirimu sebelum bahayanya tampak nyata pada musuhmu."
           Abul Laits berkata: "Tiada sesuatu yang lebih jahat daripada hasud, sebab penghasud itu akan terkena lima bencana sebelum terkena apa-apa yang dihasud yaitu: 
·         Risau hati yang tak putus-putus
·         Bala yang tidak berpahala
·         Tercela yang tidak baik
·         Dimurka Allah s.w.t.
·         Tertutup padanya pintu taufiq
           Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Ingatlah bahawa nikmat-nikmat Allah s.w.t. ada musuhnya." Ditanya: "Siapakah musuh-musuh nikmat Allah s.w.t. itu, ya Rasulullah?" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Ialah mereka yang hasud terhadap nikmat kurniaan Allah s.w.t. yang diberikan kepada manusia."
           Malik bin Dinaar berkata: "Saya dapat menerima persaksian orang qurraa' terhadap siapapun tetapi tidak dapat menerima persaksian terhadap sesama qurraa' sebab diantara mereka ada rasa iri hati dan hasud menghasud." Abuhurairah r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Enam kerana enam akan masuk neraka pada hari kiamat sebelum hisab (perhitungan amal) yaitu:
·         Pemerintah kerana zalim
·         Orang kerana fanatik (mengutamakan kebangsaan)
·         Kepala desa kerana sombong
·         Pedagang kerana kianat
·         Orang dusun kerana kebodohan
·         Ahli ilmu kerana hasud
           Yakni ulama yang hanya berebut dunia, mereka hasud satu sama lain, kerana itu seharusnya seseorang menuntut ilmu kerana Allah s.w.t. dan akhirat supaya tidak timbul hasud menghasud antara satu pada yang lain. Sebagaimana firman Allah s.w.t. mengenai orang-orang Yahudi (Yang berbunyi): "Am yahsudunan naasa ala maa ataahumullahu min fadhlihi." (Yang bermaksud): "Ataukah mereka hasud pada orang-orang kerana Allah memberikankurniaNya kepada mereka."
            Seorang cendikiawan berkata: "Awaslah dari hasud (irihati) sebab hasud itu pertama-tama dosa dilangit dan juga pertama dosa yang terjadi dibumi. Iblis laknatullah diperintah sujud pada Nabi Adam a.s. akan tetapi oleh kerana ia irihati (hasud) sehingga menolak perintah Allah s.w.t. dan dia dikutuk oleh Allah s.w.t. dan juga Qabil membunuh Habil kerana irihati, hasud sebagaimana tersebut didalam ayat (yang berbunyi: "Watlu alaihim naba'abnai Adama bilhaqqi idz qorrabaa qurbana, qaala la aqtulannaka qaala innama yataqabbalullahu minal muttaqien." (Yang bermaksud): "Bacakanlah berita kedua putera Adam ketika sama-sama mengajukan korbannya, maka diterima yang satu dan ditolak yang lain, lalu ia berkata: "Saya akan membunuh engkau." Jawabnya: "Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang yang bertaqwa."
             Al-Ahnaf bin Qays berkata: "Orang hasud tidak dapat senang dan orang bakhil tidak berbudi dan tidak dapat dijadikan kawan orang yang selalu jemu dan tidak ada kemanusiaan bagi pendusta. Dan tidak dapat diterima pendapat orang yang kianat dan tiada budi bagi orang yang rosak moral (tidak berakhlak).
            Seorang hakiem (cendiakiawan) berkata: "Belum pernah saya melihat seseorang zalim menyerupai orang yang dianiaya daripada penghasud."
            Muhammad bin Sirin bertanya: "Saya tidak dapat menghasud orang atas sesuatu daripada dunia, jika ia ahli syurga maka bagaimana saya akan iri hati padahal ia ahli syurga dan jika ia ahli neraka maka untuk apa hasud terhadap orang yang bakal masuk neraka?"
            Alhasan Albashri berkata: "Hai Anak Adam, mengapakah engkau iri hati terhadap saudaramu, maka jika Allah s.w.t. memberi sesuatu kepada orang yang kau hasud itu kerana kemuliaannya disisi Allah s.w.t. maka untuk apakah kau hasud kepada orang yang dimuliakan Allah s.w.t., jika tidak demikian maka untuk apakah kau hasud kepada orang yang akan masuk keneraka?"
           Abul Laits berkata: "Tiga macam orang yang tidak akan diterima doanya iaitu:
Orang yang makan haram
Orang yang tidak suka ghibah (membicarakan kejelekkan orang)
Siapa yang didalam hatinya ada hasud/irihati terhadap kaum muslimin[1]

a.      Surat Al Baqarah ayat 90, 109 dan 213.

$yJ|¡ø¤Î/ (#÷ruŽtIô©$# ÿ¾ÏmÎ/ öNßg|¡àÿRr& br& (#rãàÿò6tƒ !$yJÎ/ tAtRr& ª!$# $·øót/ br& tAÍit\ムª!$# `ÏB ¾Ï&Î#ôÒsù 4n?tã `tB âä!$t±o ô`ÏB ¾ÍnÏŠ$t6Ïã ( râä!$t6sù A=ŸÒtóÎ/ 4n?tã 5=ŸÒxî 4 z`ƒÌÏÿ»s3ù=Ï9ur ÑU#xtã ÑúüÎgB ÇÒÉÈ
90.  Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang Telah diturunkan Allah, Karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya[71] kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan[72]. dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.
[71]  Maksudnya: Allah menurunkan wahyu (kenabian) kepada Muhammad s.a.w.
[72]  Maksudnya: mereka mendapat kemurkaan yang berlipat-ganda yaitu kemurkaan Karena tidak beriman kepada Muhammad s.a.w. dan kemurkaan yang disebabkan perbuatan mereka dahulu, yaitu membunnuh nabi, mendustakannya, merobah-robah isi Taurat dan sebagainya.

¨Šur ×ŽÏVŸ2 ïÆÏiB È@÷dr& É=»tGÅ3ø9$# öqs9 Nä3tRrŠãtƒ .`ÏiB Ï÷èt/ öNä3ÏZ»yJƒÎ) #·$¤ÿä. #Y|¡ym ô`ÏiB ÏYÏã OÎgÅ¡àÿRr& .`ÏiB Ï÷èt/ $tB tû¨üt6s? ãNßgs9 ,ysø9$# ( (#qàÿôã$$sù (#qßsxÿô¹$#ur 4Ó®Lym uÎAù'tƒ ª!$# ÿ¾Ín͐öDr'Î/ 3 ¨bÎ) ©!$# 4n?tã Èe@à2 &äóÓx« ÖƒÏs% ÇÊÉÒÈ
109.  Sebahagian besar ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, Karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya[82]. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. [82]  Maksudnya: keizinan memerangi dan mengusir orang Yahudi.
tb%x. â¨$¨Z9$# Zp¨Bé& ZoyÏnºur y]yèt7sù ª!$# z`¿ÍhŠÎ;¨Y9$# šúï̍Ïe±u;ãB tûïÍÉYãBur tAtRr&ur ãNßgyètB |=»tGÅ3ø9$# Èd,ysø9$$Î/ zNä3ósuŠÏ9 tû÷üt/ Ä¨$¨Z9$# $yJŠÏù (#qàÿn=tF÷z$# ÏmŠÏù 4 $tBur y#n=tG÷z$# ÏmŠÏù žwÎ) tûïÏ%©!$# çnqè?ré& .`ÏB Ï÷èt/ $tB ÞOßgø?uä!%y` àM»oYÉit6ø9$# $JŠøót/ óOßgoY÷t/ ( yygsù ª!$# šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä $yJÏ9 (#qàÿn=tF÷z$# ÏmŠÏù z`ÏB Èd,ysø9$# ¾ÏmÏRøŒÎ*Î/ 3 ª!$#ur Ïôgtƒ `tB âä!$t±o 4n<Î) :ÞºuŽÅÀ ?LìÉ)tGó¡B ÇËÊÌÈ
213.  Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), Maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi Keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang Telah didatangkan kepada mereka kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, Karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.
b.      Surat An nisaa’ ayat 54-55.
ôQr& tbrßÝ¡øts }¨$¨Z9$# 4n?tã !$tB ÞOßg9s?#uä ª!$# `ÏB ¾Ï&Î#ôÒsù ( ôs)sù !$oY÷s?#uä tA#uä tLìÏdºtö/Î) |=»tGÅ3ø9$# spyJõ3Ïtø:$#ur Mßg»oY÷s?#uäur %¸3ù=B $VJŠÏàtã ÇÎÍÈ Nåk÷]ÏJsù ô`¨B z`tB#uä ¾ÏmÎ/ Nåk÷]ÏBur `¨B £|¹ çm÷Ytã 4 4s"x.ur tL©èygpg¿2 #·ŽÏèy ÇÎÎÈ
54.  Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia[311] yang Allah Telah berikan kepadanya? Sesungguhnya kami Telah memberikan Kitab dan hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan kami Telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.
55.  Maka di antara mereka (orang-orang yang dengki itu), ada orang-orang yang beriman kepadanya, dan di antara mereka ada orang-orang yang menghalangi (manusia) dari beriman kepadanya. dan cukuplah (bagi mereka) Jahannam yang menyala-nyala apinya.
[311]  yaitu: kenabian, Al Quran, dan kemenangan.
c.       Surat Al Fath ayat 15.
ãAqà)uy šcqàÿ¯=yßJø9$# #sŒÎ) óOçFø)n=sÜR$# 4n<Î) zOÏR$tótB $ydräè{ù'tGÏ9 $tRrâsŒ öNä3÷èÎ7®KtR ( šcr߃̍ムbr& (#qä9Ïdt6ムzN»n=x. «!$# 4 @è% `©9 $tRqãèÎ6®Ks? öNä3Ï9ºxŸ2 š^$s% ª!$# `ÏB ã@ö6s% ( tbqä9qà)uŠ|¡sù ö@t/ $uZtRrßÝ¡øtrB 4 ö@t/ (#qçR%x. Ÿw tbqßgs)øÿtƒ žwÎ) WxÎ=s% ÇÊÎÈ
15.  Orang-orang Badwi yang tertinggal itu akan Berkata apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan[1398]: "Biarkanlah kami, niscaya kami mengikuti kamu"; mereka hendak merobah janji Allah. Katakanlah: "Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti Kami; demikian Allah Telah menetapkan sebelumnya"; mereka akan mengatakan: "Sebenarnya kamu dengki kepada kami". bahkan mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.[1398]  Maksudnya: berangkat untuk pergi berperang.
d.      Surat Al Falaq ayat 5.
`ÏBur Ìhx© >Å%tn #sŒÎ) y|¡ym ÇÎÈ
5.  Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."
e.       Surat Al Baqarah ayat 10.
Îû NÎgÎ/qè=è% ÖÚz£D ãNèdyŠ#tsù ª!$# $ZÊttB ( óOßgs9ur ë>#xtã 7OŠÏ9r& $yJÎ/ (#qçR%x. tbqç/Éõ3tƒ ÇÊÉÈ
10.  Dalam hati mereka ada penyakit[23], lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.[23]  yakni keyakinan mereka terdahap kebenaran nabi Muhammad s.a.w. lemah. Kelemahan keyakinan itu, menimbulkan kedengkian, iri-hati dan dendam terhadap nabi s.a.w., agama dan orang-orang Islam.
f.        Surat An Nisaa’ ayat 32.
Ÿwur (#öq¨YyJtGs? $tB Ÿ@žÒsù ª!$# ¾ÏmÎ/ öNä3ŸÒ÷èt/ 4n?tã <Ù÷èt/ 4 ÉA%y`Ìh=Ïj9 Ò=ŠÅÁtR $£JÏiB (#qç6|¡oKò2$# ( Ïä!$|¡ÏiY=Ï9ur Ò=ŠÅÁtR $®ÿÊeE tû÷ù|¡tGø.$# 4 (#qè=t«óur ©!$# `ÏB ÿ¾Ï&Î#ôÒsù 3 ¨bÎ) ©!$# šc%Ÿ2 Èe@ä3Î/ >äó_x« $VJŠÎ=tã ÇÌËÈ
32.  Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
2.     Cemburu.
Selain menganjurkan rasa cemburu, Islam juga memberikan batas-batasnya. Yang mana bila batas-batas ini dilanggar, rusaklah kebahagian rumah tangga. Suami yang sholeh harus mampu memahami hal ini, agar dapat mewujudkan kehidupan Yang sakinah, mawadhah, dan rahmah. seperti dalam sabda rasulullah saw dari Abu Hurairah :   " Allah itu pencemburu dan seorang mukmin juga pencemburu, Kecemburuan Allah itu bila ada seorang hamba datang kepada-Nya dengan perbuatan yang diharamkan-Nya. (HR. Bukhari).   Dari Ibnu Mas'ud ra. Berkata, sa'd bin Ubadah berkata, " Kalau ketahuan ada seorang lelaki bersama istri saya, akan saya potong lehernya dengan pedang sebagai sangsinya."   Bersabda rasulillah saw. : " Herankah kalian dengan cemburunya Sa'ad itu ?, ketahuilah bahwa saya lebih cemburu dari padanya. Demi Allah saya cemburu karena kecemburuan Allah terhadap perbuatan keji, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi " (HR. Bukhari)  
Memang haruslah demikian agar seorang mukmin mempunya sifat dan berperangai ilahiyah dan nabawiyah ini. Adapun orang yang tidak mempunyai rasa cemburu, dia tidak dapat menjaga kehormatan Istrinya/ Suaminya. Ia acuh tak acuh Ketika mendapatkan istrinya bersolek dan memakai parfum ketika akan pergi ketempat umum, memamerkan rambutnya, memperlihatkan tubuhnya/ auratnya, dan berbicara dengan dibuat-buat agar menarik perhatian. Perbuatan seperti itu adalah perbuatan tercela sebagai mana dalam Sabda Rasulillah saw : " Tiga golongan yang tidak bakal masuk surga : orang yang durhaka terhadap bapak ibunya, Duyuts ( Orang yang tidak mempunyai rasa cemburu), dan perempuan yang menyerupai laki-laki." ( HR. Nasai dan Hakim).
a.      Surat Al Ahzab ayat 51.
* ÓÅeöè? `tB âä!$t±n@ £`åk÷]ÏB üÈqø«è?ur y7øs9Î) `tB âä!$t±n@ ( Ç`tBur |MøtótGö/$# ô`£JÏB |Mø9ztã Ÿxsù yy$uZã_ šøn=tã 4 y7Ï9ºsŒ #oT÷Šr& br& §s)s? £`åkß]ãŠôãr& Ÿwur žctøts šú÷ü|Êötƒur !$yJÎ/ £`ßgtG÷s?#uä £`ßg=à2 4 ª!$#ur ãNn=÷ètƒ $tB Îû öNä3Î/qè=è% 4 tb%Ÿ2ur ª!$# $¸JŠÎ=tã $VJŠÎ=ym ÇÎÊÈ
51.  Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (isteri-isterimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki. dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang Telah kamu cerai, Maka tidak ada dosa bagimu. yang demikian itu adalah lebih dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih, dan semuanya rela dengan apa yang Telah kamu berikan kepada mereka. dan Allah mengetahui apa yang (tersimpan) dalam hatimu. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun[1226].
[1226]  menurut riwayat, pada suatu ketika isteri-isteri nabi Muhammad s.a.w. ada yang cemburu, dan ada yang meminta tambahan belanja. Maka nabi Muhammad s.a.w. memutuskan perhubungan dengan mereka sampai sebulan lamanya. oleh Karena takut diceraikan nabi, Maka mereka datang kepada nabi menyatakan kerelaannya atas apa saja yang akan diperbuat nabi terhadap mereka. Turunnya ayat Ini memberikan izin kepada nabi untuk menggauli siapa yang dikehendakinya dan isteri-isterinya atau tidak menggaulinya; dan juga memberi izin kepada nabi untuk rujuk kepada isteri-isterinya seandainya ada isterinya yang sudah diceraikannya.
3.     Dendam.
Dendam dalam bahasa Arab disebut juga dengan Al-Hiqdu الحقد . Menurut Al-Gazali dalam bukunya Ihya Ulumud Din jilid III, dijelaskan bahwa Hiqdu atau dendam berawal dari sifat pemarah. Sifat marah (gadab) itu terus dipelihara dan tidak segra diobati dengan memaafkan, maka akan menjadi dendam terhadap orang yang menyakiti kita.

Pengertian dendam secara istilah adalah perasaan ingin membalas karena sakit hati yag timbul sebab permusuhan, dan selalu mencari kesempatan untuk melampiaskan sakit hatinya agar lawannya mendapat celaka, barulah ia merasa puas.

Nabi muhammad SAW dan para sahabatnya ketika mereka berdakwah di Makkah selalu mendapatkan tekanan dan gangguan yang berat yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy. Gangguan dan tekanan itu berupa siksaan, hinaan bahkan ada anggota keluarganya yang dibunuh, sehingga nabi dan para sdahabatnya hijrah ke Madinah.akan tetapi ketika Fathul Makkah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya tidak membalas perbuatan orang-orang kafir tersebut, meskipun nabi memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kaum kafir Quraisy. Bahkan nabi mengumandangkan perdamaian dan memaafkan kesalahan – kesalahan mereka pada waktu yang lalu.

Rasulullah juga memberikan teladan tentang perilaku pemaaf, bukan dendam. Misalnya, perlakuan orang Thaif terhadap rasulullah para sahabatnya yang telah mengusirnya, bahkan melemparinya dengan batu. Ketika malaikat menawari Rasulullah untuk menghancurkan kaum itu Rasulullah justru berdoa :
اَلَّلهُمَّ اهْدِ قَوْمِى فَإِنَّهُمْ لاَيَعْلَمُوْنَ
Artinya:
“Ya Allah, berilah petunujuk atas kaumku karena sesungguhnya mereka itu belum mengetahui.”
Kisah diatas memberikan gambaran , bahwa akhlak yang pantas dimilki oleh kaum beriman bukanlah sifat dendam dan sombong, tetapi adalah sifat terpuji diantaranya memaafkan kesalahan orang lain.
Allah berfirman
خُذِ اْلعَفْوَ وَأْمُرْ بِا لْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَهِلِيْنَ (الاعراف : 199)
Artinya:
“jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.”(Qs.Al-A’raf : 199)
Allah berfirman
... وَاْليَعْفُوْاوَالْيَصْفَحُوْا أَلاَتُحِبُّوْنَ أَنْ يُغْفِرَ اللهُ لَكُمْ وَاللهُ غَفُوْرُرَّحِيْمٌ (النور: 22)
Artinya:
“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada . apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang.”(An-Nuur : 22)
1.      Ciri-ciri sifat dendam
a.       Tujuan hidupnya membinasakan orang yang menjadi lawannya
b.      Perbuatan yang dilakukannya selalu bertujuan mengalahkan lawannya
c.       Tidak merasa puas bila lawannya belum mendapatkan kekalahan
d.      Hobi menyimpan rasa sakit hati dan berusaha membalas dikemudian hari
e.       Tidak mau mamaafkan kesalahan orang lain
f.       Selalu menjelek-jelekkan orang lain dan membuka aib orang lain.

2. Bahaya sifat dendam
a. Perbuatan yang dibenci oleh Allah
أَبْغَضُ الرَّجُلِ إِلَى اللهِ أَلَدُّ الْخِصَامِ (أخرجه مسلم
Artinya:
“orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang menaruh dendam kesumat (bertengkar).”(HR.Muslim)
b. Hilangnya ketenangan jiwa, jiwanya akan selalu bergemuruh oleh perasaan yang tidak nyaman.
c. Menghindar bila bertemu dengan orang yang dibenci
Padahal Allah menciptakan manusia dimuka bumi bukan untuk bermusuh-musuhan dan saling dendam, melainkan agar saling kenal-menganal, saling menghormati dengan sesama.
Firman Allah:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَكُمْ مِّنْ ذَكَرِ وَّأُنْثَى وَجَعَلْنَكُمْ شُعُوْبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوْا... (الحجرات : 13)
Artinya:
Hai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan manjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.”(al-Hujurat :13)
d. Selalu marah ketika mendengar kebaikan orang yang dibenci
e. Dikucilkan dalam pergaulan
4. Cara menghindari sifat dendam
a. Mengetahui bahaya dari sifat dendam
b. Senantiasa ingat kepada Allah dalam keadaan apapun.
c. Memaafkan kesalahan orang lain.
d. Saling menghormati dan menyayangi sesama manusia.[2]

a.      Surat Al Baqarah ayat 10.
Îû NÎgÎ/qè=è% ÖÚz£D ãNèdyŠ#tsù ª!$# $ZÊttB ( óOßgs9ur ë>#xtã 7OŠÏ9r& $yJÎ/ (#qçR%x. tbqç/Éõ3tƒ ÇÊÉÈ
10.  Dalam hati mereka ada penyakit[23], lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
[23]  yakni keyakinan mereka terdahap kebenaran nabi Muhammad s.a.w. lemah. Kelemahan keyakinan itu, menimbulkan kedengkian, iri-hati dan dendam terhadap nabi s.a.w., agama dan orang-orang Islam.
b.      Surat Al A’raaf ayat 43.
$uZôãttRur $tB Îû NÏdÍrßß¹ ô`ÏiB 9e@Ïî ÌøgrB `ÏB ãNÍkÉJøtrB ã»pk÷XF{$# ( (#qä9$s%ur ßôJptø:$# ¬! Ï%©!$# $uZ1yyd #x»ygÏ9 $tBur $¨Zä. yÏtFöks]Ï9 Iwöqs9 ÷br& $uZ1yyd ª!$# ( ôs)s9 ôNuä!%y` ã@ßâ $uZÎn/u Èd,ptø:$$Î/ ( (#ÿrߊqçRur br& ãNä3ù=Ï? èp¨Yyfø9$# $ydqßJçGøOÍré& $yJÎ/ óOçGYä. tbqè=yJ÷ès? ÇÍÌÈ
43.  Dan kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang Telah menunjuki kami kepada (surga) ini. dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya Telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran." dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan."
c.       Surat Al Hijr ayat 47.
$oYôãttRur $tB Îû NÏdÍrßß¹ ô`ÏiB @e@Ïî $ºRºuq÷zÎ) 4n?tã 9ãß tû,Î#Î7»s)tGB ÇÍÐÈ
47.  Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.
4.     Fitnah, Buruk Sangka dan Khianat.
Saudaraku, kata fitnah di dalam bahasa Arab berarti namimah yaitu menyebarluaskan berita jelek atau cerita yang tidak benar tentang suatu hal atau orang lain, baik secara diam-diam maupun secara terbuka. Fitnah ini sebenarnya ditegakkan atas tiga perkara yaitu kedustaan, kedengkian dan kemunafikan. Fitnah sering terjadi ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Fitnah tidak sekedar menyebarkan berita buruk, tetapi juga mengadu domba dan memutar balikkan fakta. Sehingga Allah SWT menggambarkan, bahwa fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.
• Perhatikan Firman Allah SWT :
“Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.” (QS. Al-Baqarah : 191)
Luka yang ditimbulkan oleh tajamnya pedang, mungkin masih bisa diobati. Tetapi luka yang ditimbulkan oleh tajamnya lisan (omongan, kata-kata) susah sekali dicari penawarnya. Itulah mengapa fitnah dikatakan lebih kejam dari pembunuhan. Saudaraku, seorang penyair Arab dalam sebuah syairnya mengatakan :
“Luka tombak ada obatnya. Luka lidah penawarnya tiada.”
Sementara dampak yang ditimbulkan oleh fitnah selalu negatif, tidak pernah ada yang positif. Karena itulah fitnah dikatakan berbahaya. Adapun bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh fitnah antara lain sebagai berikut :
a.       Menimbulkan kesengsaraan, baik bagi si pemfitnah maupun bagi yang di fitnah.
b.      Menimbulkan keresahan ditengah masyarakat.
c.       Merusak sendi-sendi persatuan dan kesatuan.
d.      Mencelakakan orang lain.
e.       Merugikan orang lain dan diri sendiri.
f.       Masuk Neraka (mendapat siksa).
g.      Diancam tidak masuk Syurga, sebagaimana Hadist Nabi SAW tersebut ini :
• Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak akan masuk Syurga orang yang suka adu domba (memfitnah).” (HR. Bukhari).

Lantas bagaimana cara menghindari penyakit fitnah itu ? Untuk menghindari penyakit fitnah itu ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu :
a.       Selalu waspada dan hati-hati dalam setiap masalah.
b.      Jangan membuka rahasia (aib) orang lain.
c.       Menumbuhkan rasa persamaan dan kasih sayang sesama manusia.
d.      Mengamalkan ajaran agama.
e.       Membiasakan diri bersyukur kepada Allah SWT dan merasa cukup atas segala pemberian Allah.
f.       Menjauhi seluruh penyebabnya, seperti mengikuti hawa nafsu, persaingan duniawi yang tidak bersih dan lain-lain.
g.      Berhati-hati dalam berbicara, bertindak dan dalam menerima kebenaran informasi.

Saudaraku, beralih kita kepada masalah buruk sangka. Buruk sangka di dalam bahasa Arab disebut Su’uzhan, artinya prasangka-prasangka buruk atau menyangka buruk terhadap Allah dan Rasul-Nya dan juga berprasangka buruk serta curiga kepada orang lain tanpa alasan.

·         Kita perhatikan Firman Allah SWT yang termaktub di dalam kitab suci Al-Qur’an :
“Dan ingatlah ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang dihatinya ada penyakit berkata : “Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kita, melainkan tipuan.” (QS. Al-Ahzab : 12).
·         Dan di dalam ayat yang lain Allah SWT juga berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah olehmu kebanyakan dari prasangka, karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentunya kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat : 12).
Ayat pertama menjelaskan kepada kita bahwa orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit hati itu menganggap bahwa Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan apa-apa kepada manusia. Inilah yang dinamakan su’uzhan kepada Allah dan Rasul-Nya. Termasuk su’uzhan kepada Allah adalah kita menganggap Allah tidak mengabulkan do’a kita, Allah menciptakan kita dalam kondisi yang jelek dan lain-lain. Di dalam ayat kedua di atas ada 3 (tiga) perbuatan yang harus dihindari oleh orang-orang yang beriman. Ketiga hal tersebut adalah :
a.       Berprasangka buruk.
b.      Memata-matai orang (mencari-cari kesalahan orang lain).
c.       Menggunjing orang lain.
Buruk sangka adalah dosa, karena ia adalah tuduhan yang tidak beralasan dan bisa memutuskan silaturahmi di antara dua orang yang berbaik. Bagaimanakah perasaan orang yang tidak mencuri, kemudian disangka bahwa dia mencuri, sehingga semua orang bersikap lain kepada dirinya ? Rasulullah SAW sangat melarang orang berburuk sangka.

• Perhatikan Sabda Nabi Muhammad SAW :
“Sekali-kali janganlah kamu berburuk sangka, karena sungguh buruk sangka itu adalah perkataan yang paling bohong. Dan janganlah kamu mengintai-intai dan janganlah kamu saling berebut dan janganlah kamu saling membenci dan janganlah kamu saling membelakangi dan jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Bukhari, Muslim dan Daud).
Mencari-cari kesalahan orang lain dan menggunjing adalah membicarakan aib dan keburukan seseorang, sedang ia tidak hadir. Hal ini semua merupakan bentuk-bentuk kemunafikan. Orang asyik sekali membongkar rahasia keburukan dan kebusukan seseorang, ketika orang orang itu tidak ada. Dan ketika orang itu datang, maka pembicaraan pun berhenti dengan sendirinya, kemudian berganti dengan memuji dan menyanjung. Ini adalah perbuatan hina dan pengecut.
Saudaraku, buruk sangka adalah dosa dan setiap dosa akan berakibat sengsara bagi siapa saja yang melakukannya. Sementara akibat yang ditimbulkan dari berburuk sangka antara lain adalah : Dapat memutuskan tali silaturahmi, merugikan orang lain dan diri sendiri, mengotori pikiran, dibenci Allah SWT dan Rasul-Nya serta akan dibenci dan dihindari (dikucilkan) orang lain.
Kemudian seperti penyakit hati lainnya maka penyakit buruk sangka ini disebabkan oleh : Menuruti hawa nafsu, menuruti bujukan syetan, tidak percaya diri, iri dengan orang lain dan kurangnya mensyukuri nikmat Allah SWT. Lantas, bagaimana cara menghindari buruk sangka itu ? Berikut ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk kita menghindari penyakit buruk sangka, yaitu : Usahakan membayangkan bagaimana sedihnya kalau diri kita dijadikan objek buruk sangka, dengan demikian tentunya bahwa kita juga tidak mau kalau diri kita dijadikan objek, begitu juga orang lain. Lakukan yang positif misalnya dengan mempererat tali persaudaraan, menumbuhkan kesadaran dan hormat menghormati dan jangan dilupakan isi rohani kita dengan santapan-santapan bergizi seperti tholabul ilmi, dengan banyak belajar tentang ilmu-ilmu agama.
Saudaraku, sekarang pembahasan kita sampai pada setentang pengertian khianat. Khianat artinya mengingkari tanggung jawab, berbuat tidak setia atau melanggar (mengingkari) janji yang telah dibuat. Secara luas, khianat berarti mengingkari tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya, baik datangnya dari orang lain maupun dari Allah SWT. Penyakit hati khianat ini muncul karena adanya dorongan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan mengorbankan sahabat, kelompok seperjuangan atau negara. Selain itu, khianat juga biasanya muncul karena ingin mendapatkan keuntungan pribadi yang banyak dengan jalan pintas.[3]
• Didalam kitab suci Al-Qur’an Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Anfal : 27).
• Dan di dalam sebuah Hadist, bersabda Rasulullah SAW :
“Tunaikanlah amanat itu kepada orang yang telah mempercayai mu dan janganlah kamu berkhianat kepada orang yang mengkhianatimu.” (HR. Ashabus Sunan)

Hadist di atas memerintahkan kita untuk menunaikan amanat dan melarang kita berkhianat. Ada juga hadist lain yang menyatakan bahwa salah satu dari ciri (tanda) orang munafik adalah berkhianat.
Khianat merupakan penyakit yang sangat berbahaya, baik bagi diri penderitanya maupun bagi masyarakat dan bahkan negaranya. Dan di antara akibat yang ditimbulkan oleh penyakit khianat antara lain adalah : Merugikan diri sendiri dan orang lain, tidak akan dipercaya orang, menghancurkan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, dibenci Allah SWT dan Rasul-Nya serta kelak apabila meninggal dunia masuk neraka.
Kemudian bagaimana cara menghindari penyakit Khianat itu ? Saudaraku, ada beberapa cara menghindari penyakit khianat, antara lain seperti tersebut ini : Membiasakan diri melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap segala hal dihadapi, menyadari akibat perbuatan khianat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain, jujur terhadap keadaan dan selalu mensyukuri nikmat serta selalu berdo’a kepada Allah SWT agar terhindar dari penyakit khianat.[4]
a.      Surat Al Mu’min ayat 19.
ãNn=÷ètƒ spuZͬ!%s{ ÈûãüôãF{$# $tBur ÏÿøƒéB ârߐÁ9$# ÇÊÒÈ
19.  Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat[1318] dan apa yang disembunyikan oleh hati.
[1318]  yang dimaksud dengan pandangan mata yang khianat adalah pandangan yang dilarang, seperti memandang kepada wanita yang bukan muhrimnya.
b.      Surat An Nisaa’ ayat 10.
¨bÎ) tûïÏ%©!$# tbqè=à2ù'tƒ tAºuqøBr& 4yJ»tGuŠø9$# $¸Jù=àß $yJ¯RÎ) tbqè=à2ù'tƒ Îû öNÎgÏRqäÜç/ #Y$tR ( šcöqn=óÁuyur #ZŽÏèy ÇÊÉÈ
10.  Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, Sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
5.     Penyakit Ria, Bakhil atau Kikir.
Riya adalah berbuat kebaikan/ibadah dengan maksud pamer kepada manusia agar orang mengira dan memujinya sebagai orang yang baik atau gemar beribadah seperti shalat, puasa, sedekah, dan sebagainya.
Ciri-ciri riya:
Orang yang riya berciri tiga, yakni apabila di hadapan orang dia giat tapi bila sendirian dia malas, dan selalu ingin mendapat pujian dalam segala urusan. Sedangkan orang munafik ada tiga tanda yakni apabila berbicara bohong, bila berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat. (HR. Ibnu Babawih).
Orang yang riya’, maka amal perbuatannya sia-sia belaka.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia” [QS. Al-Baqarah: 264]
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, yang berbuat karena riya” [Al Maa’uun 4-6]
Riya membuat amal sia-sia sebagaimana syirik. (HR. Ar-Rabii’)
Sesungguhnya riya adalah syirik yang kecil. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
Imam Al Ghazali mengumpamakan orang yang riya itu sebagai orang yang malas ketika dia hanya berdua saja dengan rajanya. Namun ketika ada budak sang raja hadir, baru dia bekerja dan berbuat baik untuk mendapat pujian dari budak-budak tersebut.
Nah orang yang riya juga begitu. Ketika hanya berdua dengan Allah Sang Raja Segala Raja, dia malas dan enggan beribadah. Tapi ketika ada manusia yang tak lebih dari hamba/budak Allah, maka dia jadi rajin shalat, bersedekah, dan sebagainya untuk mendapat pujian para budak. Adakah hal itu tidak menggelikan?
Agar terhindar dari riya, kita harus meniatkan segala amal kita untuk Allah ta’ala (Lillahi ta’ala).
Bakhil alias Kikir alias Pelit alias Medit adalah satu penyakit hati karena terlalu cinta pada harta sehingga tidak mau bersedekah.
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Ali ‘Imran 180]
Padahal segala harta kita termasuk diri kita adalah milik Allah. Saat kita lahir kita tidak punya apa-apa. Telanjang tanpa busana. Saat mati pun kita tidak membawa apa-apa kecuali beberapa helai kain yang segera membusuk bersama kita.
Sesungguhnya harta yang kita simpan itu bukan harta kita yang sejati. Saat kita mati tidak akan ada gunanya bagi kita. Begitu pula dengan harta yang kita pakai untuk hidup bermegah-megahan seperti beli mobil dan rumah mewah.
“Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa” [Al Lail 8-11]
Yang justru jadi harta yang bermanfaat bagi kita di akhirat nanti adalah harta yang kita belanjakan di jalan Allah atau disedekahkan. Harta tersebut akan jadi pahala yang balasannya adalah istana surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
“Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” [Al Hadiid 21][5]
a.      Surat An Nisaa’ ayat 37.
tûïÏ%©!$# tbqè=yö7tƒ tbrâßDù'tƒur šZ$¨Y9$# È@÷ç7ø9$$Î/ šcqßJçFò6tƒur !$tB ãNßg9s?#uä ª!$# `ÏB ¾Ï&Î#ôÒsù 3 $tRôtFôãr&ur tûï̍Ïÿ»x6ù=Ï9 $\/#xtã $YYÎgB ÇÌÐÈ 
37.  (yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah yang Telah diberikan-Nya kepada mereka. dan kami Telah menyediakan untuk orang-orang kafir[296] siksa yang menghinakan.
[296]  maksudnya kafir terhadap nikmat Allah, ialah Karena kikir, menyuruh orang lain berbuat kikir. menyembunyikan karunia Allah berarti tidak mensyukuri nikmat Allah.
b.      Surat Al Hadiid ayat 7 dan 38.
(#qãZÏB#uä «!$$Î/ ¾Ï&Î!qßuur (#qà)ÏÿRr&ur $£JÏB /ä3n=yèy_ tûüÏÿn=øÜtGó¡B ÏmŠÏù ( tûïÏ%©!$$sù (#qãZtB#uä óOä3ZÏB (#qà)xÿRr&ur öNçlm; Öô_r& ×ŽÎ7x. ÇÐÈ
7.  Berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah Telah menjadikan kamu menguasainya[1456]. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.
[1456]  yang dimaksud dengan menguasai di sini ialah penguasaan yang bukan secara mutlak. hak milik pada hakikatnya adalah pada Allah. manusia menafkahkan hartanya itu haruslah menurut hukum-hukum yang Telah disyariatkan Allah. Karena itu tidaklah boleh kikir dan boros.
c.       Surat At Taubah ayat 76.
!$£Jn=sù Oßg9s?#uä `ÏiB ¾Ï&Î#ôÒsù (#qè=σr2 ¾ÏmÎ/ (#q©9uqs?ur Nèd¨r šcqàÊ̍÷èB ÇÐÏÈ
76.  Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).
d.      Surat Al Furqan ayat 67.
tûïÏ%©!$#ur !#sŒÎ) (#qà)xÿRr& öNs9 (#qèù̍ó¡ç öNs9ur (#rçŽäIø)tƒ tb%Ÿ2ur šú÷üt/ šÏ9ºsŒ $YB#uqs% ÇÏÐÈ
67.  Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
e.      Surat Al Israa ayat 29 dan 100.
Ÿwur ö@yèøgrB x8ytƒ »'s!qè=øótB 4n<Î) y7É)ãZãã Ÿwur $ygôÜÝ¡ö6s? ¨@ä. ÅÝó¡t6ø9$# yãèø)tFsù $YBqè=tB #·qÝ¡øt¤C ÇËÒÈ
29.  Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya[852] Karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.
[852]  Maksudnya: jangan kamu terlalu kikir, dan jangan pula terlalu Pemurah.

@è% öq©9 öNçFRr& tbqä3Î=ôJs? tûÉî!#tyz ÏpyJômu þÎn1u #]ŒÎ) ÷Läêõ3|¡øB`{ spuô±yz É-$xÿRM}$# 4 tb%x.ur ß`»|¡RM}$# #YqçGs% ÇÊÉÉÈ
100.  Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, Karena takut membelanjakannya". dan adalah manusia itu sangat kikir.
f.        Surat Al Maidah ayat 64.
ÏMs9$s%ur ßŠqåkuŽø9$# ßtƒ «!$# î's!qè=øótB 4 ôM¯=äî öNÍkÉ÷ƒr& (#qãYÏèä9ur $oÿÏ3 (#qä9$s% ¢ ö@t/ çn#ytƒ Èb$tGsÛqÝ¡ö6tB ß,ÏÿYムy#øx. âä!$t±o 4 žcyƒÍzs9ur #ZŽÏVx. Nåk÷]ÏiB !$¨B tAÌRé& y7øs9Î) `ÏB y7Îi/¢ $YZ»uøóèÛ #\øÿä.ur 4 $uZøŠs)ø9r&ur ãNæhuZ÷t/ nourºyyèø9$# uä!$ŸÒøót7ø9$#ur 4n<Î) ÏQöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$# 4 !$yJ¯=ä. (#rßs%÷rr& #Y$tR É>öysù=Ïj9 $ydr'xÿôÛr& ª!$# 4 tböqyèó¡tƒur Îû ÇÚöF{$# #YŠ$|¡sù 4 ª!$#ur Ÿw =Ïtä tûïÏÅ¡øÿßJø9$# ÇÏÍÈ
64.  Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu"[426], Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu[427] dan merekalah yang dila'nat disebabkan apa yang Telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; dia menafkahkan sebagaimana dia kehendaki. dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. dan kami Telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.
[426]  maksudnya ialah kikir.
[427]  kalimat-kalimat Ini adalah kutukan dari Allah terhadap orang-orang Yahudi berarti bahwa mereka akan terbelenggu di bawah kekuasaan bangsa-bangsa lain selama di dunia dan akan disiksa dengan belenggu neraka di akhirat kelak.
g.      Surat Al Baqarah ayat 268.
ß`»sÜø¤±9$# ãNä.ßÏètƒ tø)xÿø9$# Nà2ããBù'tƒur Ïä!$t±ósxÿø9$$Î/ ( ª!$#ur Nä.ßÏètƒ ZotÏÿøó¨B çm÷ZÏiB WxôÒsùur 3 ª!$#ur ììźur ÒOŠÎ=tæ ÇËÏÑÈ
268.  Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia[170]. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.
[170]  balasan yang lebih baik dari apa yang dikerjakan sewaktu di dunia.
h.      Surat Al Ahzab ayat 19.
ºp­sÏ©r& öNä3øn=tæ ( #sŒÎ*sù uä!%y` ß$öqsƒø:$# öNßgtG÷ƒr&u tbrãÝàZtƒ y7øs9Î) ârßs? öNßgãYãôãr& É©9$%x. 4Óy´øóムÏmøn=tã z`ÏB ÏNöqyJø9$# ( #sŒÎ*sù |=ydsŒ ß$öqsƒø:$# Nà2qà)n=y >puZÅ¡ø9r'Î/ >Š#yÏn ºp­sÏ©r& n?tã ÎŽösƒø:$# 4 y7Í´¯»s9'ré& óOs9 (#qãZÏB÷sムxÝt7ômr'sù ª!$# öNßgn=»uHùår& 4 tb%x.ur y7Ï9ºsŒ n?tã «!$# #ZŽÅ¡o ÇÊÒÈ
19.  Mereka bakhil terhadapmu, apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik- balik seperti orang yang pingsan Karena akan mati, dan apabila ketakutan Telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. mereka itu tidak beriman, Maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
i.        Surat Ali Imran ayat 180.
Ÿwur ¨ûtù|¡øts tûïÏ%©!$# tbqè=yö7tƒ !$yJÎ/ ãNßg9s?#uä ª!$# `ÏB ¾Ï&Î#ôÒsù uqèd #ZŽöyz Nçl°; ( ö@t/ uqèd @ŽŸ° öNçl°; ( tbqè%§qsÜãy $tB (#qè=σr2 ¾ÏmÎ/ tPöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$# 3 ¬!ur ß^ºuŽÏB ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 3 ª!$#ur $oÿÏ3 tbqè=yJ÷ès? ×ŽÎ6yz ÇÊÑÉÈ
180.  Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
j.        Surat At Lail ayat  8.
$¨Br&ur .`tB Ÿ@σr2 4Óo_øótGó$#ur ÇÑÈ
8.  Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup[1580],
[1580]  yang dimaksud dengan merasa dirinya cukup ialah tidak memerlukan lagi pertolongan Allah dan tidak bertakwa kepada-Nya.