Muhammad Fajri: Mengertilah Demi Sebuah Kekompakan
Jumat, 01 November 2013
Mengertilah Demi Sebuah Kekompakan
Mengertilah Demi
Sebuah Kekompakan
Kekompakan dalam
kebersamaan seolah menjadi impian yang diharapkan menjadi kenyataan. kenyataan
untuk menghadirkan dan mempertahankan sebuah rasa kepedulian, sebuah rasa
saling berbagi dan saling menghormati yang diiringi dengan canda tawa pembangun
jiwa.
Kini, Sudahkah rasa
itu terbentuk? Atau mungkin sebenarnya rasa itu sudah pernah terbentuk dan saat
ini telah mulai memudar? selama rasa individual kita masih tinggi, selama sikap
apatis kita masih membelenggu diri kita dan selama sikap saling menjatuhkan
adalah prioritas kita, maka percayalah rasa kekompakan itu tak kan pernah bisa
hadir dan bertahan lama di sekitar kita.
Menciptakan
kekompakan memanglah tidak mudah karena setiap manusia memiliki tujuan hidup
masing-masing. Ketika ia merasa bahwa tujuan hidupnya berbeda, maka tak heran
jika ia memilih mundur dan menghindar sehingga tanpa disadari ia mengecilkan
potensi dirinya sendiri. Kekompakan sebenarnya tidak berbicara apakah kita
punya tujuan yang sama, tapi kekompakan adalah bagaimana cara kita untuk saling
mengerti, mendukung dan menyemangati, karena apalah arti sebuah kekompakan
tanpa ada semangat di dalamnya.
Pada dasarnya,
Jalan hidup setiap manusia itu berbeda namun mereka memiliki keinginan yang
sama yaitu mencapai sebuah kesuksesan. Terjadinya pemisahan untuk mencapai
kesuksesan itu sendiri adalah hal biasa, namun pemisahan itu bukan berarti
penghancur kesatuan yang dulu selalu kita bangun. Kesombongan, keangkuhan, dan
provokasi menganggap kelompok baru kita yang terbaik bukanlah hal yang baik
karena kebaikan memiliki sudut perspektif yang luas.
Sejarah telah
mengajarkan kita, hancurnya peradaban-peradaban besar yang dulu pernah Berjaya
di dunia ini adalah karena terjadinya pemisahan dan dikotomi didalam peradaban
itu sendiri. Orang yang bijak adalah orang yang tidak akan membiarkan dirinya
terjebak pada sejarah yang kelam untuk kedua kalinya, sehingga jika benar
pundi-pundi dikotomi itu telah muncul diantara kita maka mari sama-sama kita
antisipasi. Dan untuk mengantisipasinya, saya merasa kita harus berani
melakukan sebuah perubahan besar yang kita mulai dengan sebuah langkah kecil,
yaitu dengan segera merefleksi diri untuk menjadi lebih baik tidak hanya untuk
diri kita namun juga untuk banyak orang.
Terakhir, saya
sebagai penulis secara pribadi memohon maaf kepada seluruh kawan-kawan jika
pernah ada kata yang pernah terucap dan sikap yang pernah terlakoni yang
menciptakan perpecahan diantara kita. Dan semoga kita semua, dimanapun kita
berada saat ini bukanlah menjadi alasan untuk menghancurkan kebersamaan kita
dan semoga kita semua nantinya berhasil mendapatkan kesuksesan yang selama ini
kita mimpikan.
Mereka yang tidak bisa memaafkan orang lain, menghancurkan
jembatan yang akan dilaluinya.
Langganan:
Postingan (Atom)