Halaman

Rabu, 23 Januari 2013




PERANAN STATISTIK DALAM PENELITIAN
          Statistik merupakan ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data, termasuk cara pengambilan kesimpulan dengan memperhitungkan unsur ketidakpastian berdasarkan konsep probabilitas.(Prof. J. Supranto, MA, APU. Metode Penelitian Hukum dan Statistik. Hal. 19).
Dalam penelitian ilmiah, statistik memiliki peranan sebagai penyedia alat untuk mengemukakan kembali keterangan-keterangan yang seolah-olah tersembunyi dalam angka-angka statistik.(Ir. M. Iqbal Hasan, M. M. Pokok-pokok Materi statistik 1. Hal. 4).
Statistik dapat memberikan teknik-teknik yang tepat dalam pengumpulan, pengklasipikasian dan penyajian data, sehingga hasil-hasil penelitian lebih mudah dimengerti. Statistik dapat memberi suatu ukuran yang dapat mensifatkan populasi, menyatakan variasi dan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kecenderungan-kecenderungan suatu variabel penelitian. Statistik dapat digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih.(Drs. Tulus winarsunu, M. Si. Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Hal. 1-2).
Statistik memengang peranan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, baik penelitian pendidikan maupun penelitian sosial.banyak masalah-masalah sosial dan masalah-masalah pendidikan baru dapat diterjemahkan jika diberi bobot tertentu dan dianalisis dengan rumus-rumus statistik.
Pembahasan mengenai peranan statistik dalam penelitian, sengaja dikedepankan dalam buku ini, mengingat statistik hampir selalu ambil bagian dalam keseluruhan proses kerja peneliti. Adapun peranan-peranan itu adalah sebagai berikut:
a.      Statistik Sebagai Alat Perumusan Hipotesis
Kebanyakan peneliti kependidikan dan penelitian sosial pada umumnya dimadsudkan untuk menguji hipotesis. Hipotesis merupakan pernyataan mengenai hubungan atau perbedaan beberapa gejala. Rumusan hipotesis pada hakikatnya mengacu kepada perumusan model matematik. Untuk mebuktikan apakah hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti diterima atau di tolak, perlu diuji dengan rumus statistik.

b.      Statistik Sebagai Alat Pengembangan Instrumen
Instrumen peneliti harus diuji validitas dan realiabilitasnya. Untuk uji validitas dan reabilitas tersebut diperlukan rumus-rumus statistik. Instrumen yang tidak diuji validitas dan reliabilitasnya, diragukan kedudukannya sebagai alat menjaring data yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Meskipun demikian, memang betul ada sejumlah instrumen penelitian yang tidak memerlukan uji validitas dan reliabilitas, seperti: blangko isian, format-format, dan sejenisnya.
c.       Statistik Sebagai Alat Penyusun Desain Penelitian
Penelitian eksperimental, misalnya, perlu disajikan dengan ketentuan ilmiah yang benar. Itu sebabnya, maka desain penelitian eksperimental tersebut perlu diletakkan pada landasan statistik yang benar. Pertimbangan-pertimbangan statistiklah yang menetukan apakah desain itu memenuhi ketentuan metodologis atau tidak.
d.      Statistik Sebagai Alat Penentuan Sampel Penelitian
            Populasi penelitian terkadang sangat besar jumlahnya, mulai dari satu sampai tak jelas batasnya. Dalam hal dimana populasi penelitian sangat banyak, teknik sampling mutlak diperlukan, mulai dari ukuran sampel(sample size) sampai teknik pengambilan dari jumlah sampel itu. Rumus statistik yang dituangkan merupakan salah satu contoh. Bagi populasi penelitian yang relatif kecil, penentuan sampel sering tak mengalami kesulitan. Sampel penelitian diambil sebesar jumlah populasi. Namun di sini diperlukan asumsi-asumsi statistik untuk menentukan keputusan itu.
e.       Statiatik Sebagai Alat Analisis Data
            Mengolah data merupakan kegiatan penting dalam penelitian. Data yang perlu diolah dengan benar dan dengan penerapan rumus-rumus yang benar pula. Tidak hanya menggunakan formula itu yang perlu benar, tapi juga asumsi-asumsi yang mendasari digunakannya formula tersebut. Dengan statistik pula, data penelitian diklasifikasi, dianalisis selanjutnya disimpulkan. Data yang benar, tapi diolah secara salah tak punya arti yang memadai. Hanya merupakan kumpulan data semata.
f.       Statistik Sebagai Alat Penarikan Kesimpulan
            Penelitian yang baik dan ilmiah kepada kesimpulan yang ilmiah pula. Statistik punya peran penting dalam penarikan kesimpulan ini. Data tertentu diolah dengan statistik tertentu dan menghasilkan kesimpulan penelitian yang tertentu pula. Misalnya, untuk penelitian yang bersifat uji hipotesis. Uji hipotesis dengan rumus statistik tertentu. Hasil uji hipotesis itu dijadikan dasar penarikan kesimpulan, dimana sebelumnya ditentukan, apakah hipotesis itu diterima atau ditolak.
g.      Statiatik Sebagai Pemberi Arah Kerja Penelitian
            Penelitian kuantitatif tak lepas dari penggunaan rumus-rumus statistik, mulai dari penentuan hipotesis, pengembangan instrumen, penyusun desain, menganalisis data, dan sebagainya. ada beberapa cacatan penting bagi kandidat sarjana yang akan melakukan tugas penelitian sebagai berikut:
1.      Statiatik umumnya diperlukan dalam kerja penelitian. Untuk itu penelitian harus diletakkan pada konteks metodologis yang benar.
2.      Namun penelitian yang terlalu mengutamakan segi metodologis, seringkali mengabaikan kedalam materi yang diteliti.
3.      Konklusinya, bahwa penelitian harus diletakakan diatas metodologi yang benar dan dengan kedalaman materi yang benar pula secara leilmuan. .(Sudarwan Danin. Metode Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Prilaku. Hal. 27).
h.      Peranan Statistik Dalam Penyusunan Model Teoretis
            Dalam usaha memecahkan masalah penelitian, mula-mula orang belum mempunyai gambaran yang jelas dan detail mengenai keadaan sesungguhnya.berdasarkan penelaahan kepustakaan, apa yang dimilikinya adalah gambaran garis besar, gambaran mengenai pokok-pokoknya saja, yang merupakan abstrak dari keadaan yang sesungguhnya. Dewasa ini model yang paling banyak digunakan adalah model matematis, yaitu model yang menggunakan hukum-hukum matematis, yaitu model yang sebagai dasarnya. Model matematis ini mempunyai beberapa kelebihan-kelebihan itu antara lain:
1.      Dengan model matematis orang dapat merumuskan masalah dengan lebih singkat dan padat, sehingga struktur masalah menjadi lebih terungkapkan, dan hubungan antara komponen-komponen lebih jelas.
2.      Dengan model matematis orang lebih mudah melakukan kuantifikasi.
3.      Dengan penggunaan model matematis akan lebih memudahakan penggunaan teknik analisis statistik dan penggunaan jasa komputer.
4.      Dengan model matematik lebih mudah dapat dilihat apakah asumsi-asumsi yang mendasari berbagai komponen dalam penelitian itu terpenuhi atau tidak. (Drs. Cholid Narbuko dkk. Metodologi Penelitian. Hal. 180-181).





DAFTAR PUSTAKA
Prof. J. Supranto, MA, APU. Metode Penelitian Hukum dan Statistik. Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2003, Hal. 19.
Ir. M. Iqbal Hasan, M. M. Pokok-pokok Materi statistik 1.  Hal. 4
Drs. Tulus winarsunu, M. Si. Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: Universitas muhammadiyah Malang, cetakan ke 2 2004, Hal. 1-2.
Sudarwan Danin. Metode Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Prilaku. Jakarta: PT Bumi Aksara, cetakan ke 3 2004,  Hal. 27.
Drs. Cholid Narbuko dkk. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara, cetakan ke 10 2009, Hal. 180-181.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar