PERANAN
STATISTIK DALAM PENELITIAN
Statistik
merupakan ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan
analisis data, termasuk cara pengambilan kesimpulan dengan memperhitungkan
unsur ketidakpastian berdasarkan konsep probabilitas.(Prof. J. Supranto, MA,
APU. Metode Penelitian Hukum dan
Statistik. Hal. 19).
Dalam penelitian
ilmiah, statistik memiliki peranan sebagai penyedia alat untuk mengemukakan
kembali keterangan-keterangan yang seolah-olah tersembunyi dalam angka-angka
statistik.(Ir. M. Iqbal Hasan, M. M. Pokok-pokok
Materi statistik 1. Hal. 4).
Statistik dapat
memberikan teknik-teknik yang tepat dalam pengumpulan, pengklasipikasian dan
penyajian data, sehingga hasil-hasil penelitian lebih mudah dimengerti.
Statistik dapat memberi suatu ukuran yang dapat mensifatkan populasi,
menyatakan variasi dan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang
kecenderungan-kecenderungan suatu variabel penelitian. Statistik dapat
digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel atau
lebih.(Drs. Tulus winarsunu, M. Si. Statistik
Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Hal. 1-2).
Statistik memengang
peranan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, baik penelitian
pendidikan maupun penelitian sosial.banyak masalah-masalah sosial dan
masalah-masalah pendidikan baru dapat diterjemahkan jika diberi bobot tertentu
dan dianalisis dengan rumus-rumus statistik.
Pembahasan mengenai
peranan statistik dalam penelitian, sengaja dikedepankan dalam buku ini,
mengingat statistik hampir selalu ambil bagian dalam keseluruhan proses kerja
peneliti. Adapun peranan-peranan itu adalah sebagai berikut:
a.
Statistik
Sebagai Alat Perumusan Hipotesis
Kebanyakan peneliti
kependidikan dan penelitian sosial pada umumnya dimadsudkan untuk menguji
hipotesis. Hipotesis merupakan pernyataan mengenai hubungan atau perbedaan
beberapa gejala. Rumusan hipotesis pada hakikatnya mengacu kepada perumusan
model matematik. Untuk mebuktikan apakah hipotesis yang dirumuskan oleh
peneliti diterima atau di tolak, perlu diuji dengan rumus statistik.
b.
Statistik
Sebagai Alat Pengembangan Instrumen
Instrumen peneliti
harus diuji validitas dan realiabilitasnya. Untuk uji validitas dan reabilitas
tersebut diperlukan rumus-rumus statistik. Instrumen yang tidak diuji validitas
dan reliabilitasnya, diragukan kedudukannya sebagai alat menjaring data yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Meskipun demikian, memang betul ada
sejumlah instrumen penelitian yang tidak memerlukan uji validitas dan
reliabilitas, seperti: blangko isian, format-format, dan sejenisnya.
c.
Statistik
Sebagai Alat Penyusun Desain Penelitian
Penelitian
eksperimental, misalnya, perlu disajikan dengan ketentuan ilmiah yang benar.
Itu sebabnya, maka desain penelitian eksperimental tersebut perlu diletakkan
pada landasan statistik yang benar. Pertimbangan-pertimbangan statistiklah yang
menetukan apakah desain itu memenuhi ketentuan metodologis atau tidak.
d.
Statistik
Sebagai Alat Penentuan Sampel Penelitian
Populasi penelitian terkadang sangat besar jumlahnya,
mulai dari satu sampai tak jelas batasnya. Dalam hal dimana populasi penelitian
sangat banyak, teknik sampling mutlak diperlukan, mulai dari ukuran
sampel(sample size) sampai teknik pengambilan dari jumlah sampel itu. Rumus
statistik yang dituangkan merupakan salah satu contoh. Bagi populasi penelitian
yang relatif kecil, penentuan sampel sering tak mengalami kesulitan. Sampel
penelitian diambil sebesar jumlah populasi. Namun di sini diperlukan
asumsi-asumsi statistik untuk menentukan keputusan itu.
e.
Statiatik
Sebagai Alat Analisis Data
Mengolah data merupakan kegiatan penting dalam
penelitian. Data yang perlu diolah dengan benar dan dengan penerapan
rumus-rumus yang benar pula. Tidak hanya menggunakan formula itu yang perlu
benar, tapi juga asumsi-asumsi yang mendasari digunakannya formula tersebut.
Dengan statistik pula, data penelitian diklasifikasi, dianalisis selanjutnya
disimpulkan. Data yang benar, tapi diolah secara salah tak punya arti yang
memadai. Hanya merupakan kumpulan data semata.
f.
Statistik
Sebagai Alat Penarikan Kesimpulan
Penelitian yang baik dan ilmiah kepada kesimpulan yang
ilmiah pula. Statistik punya peran penting dalam penarikan kesimpulan ini. Data
tertentu diolah dengan statistik tertentu dan menghasilkan kesimpulan
penelitian yang tertentu pula. Misalnya, untuk penelitian yang bersifat uji
hipotesis. Uji hipotesis dengan rumus statistik tertentu. Hasil uji hipotesis
itu dijadikan dasar penarikan kesimpulan, dimana sebelumnya ditentukan, apakah
hipotesis itu diterima atau ditolak.
g.
Statiatik
Sebagai Pemberi Arah Kerja Penelitian
Penelitian kuantitatif tak lepas dari penggunaan
rumus-rumus statistik, mulai dari penentuan hipotesis, pengembangan instrumen,
penyusun desain, menganalisis data, dan sebagainya. ada beberapa cacatan
penting bagi kandidat sarjana yang akan melakukan tugas penelitian sebagai
berikut:
1. Statiatik
umumnya diperlukan dalam kerja penelitian. Untuk itu penelitian harus
diletakkan pada konteks metodologis yang benar.
2. Namun
penelitian yang terlalu mengutamakan segi metodologis, seringkali mengabaikan
kedalam materi yang diteliti.
3. Konklusinya,
bahwa penelitian harus diletakakan diatas metodologi yang benar dan dengan
kedalaman materi yang benar pula secara leilmuan. .(Sudarwan Danin. Metode Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Prilaku.
Hal. 27).
h. Peranan Statistik Dalam
Penyusunan Model Teoretis
Dalam usaha memecahkan masalah penelitian, mula-mula
orang belum mempunyai gambaran yang jelas dan detail mengenai keadaan
sesungguhnya.berdasarkan penelaahan kepustakaan, apa yang dimilikinya adalah
gambaran garis besar, gambaran mengenai pokok-pokoknya saja, yang merupakan
abstrak dari keadaan yang sesungguhnya. Dewasa ini model yang paling banyak
digunakan adalah model matematis, yaitu model yang menggunakan hukum-hukum
matematis, yaitu model yang sebagai dasarnya. Model matematis ini mempunyai
beberapa kelebihan-kelebihan itu antara lain:
1. Dengan
model matematis orang dapat merumuskan masalah dengan lebih singkat dan padat,
sehingga struktur masalah menjadi lebih terungkapkan, dan hubungan antara
komponen-komponen lebih jelas.
2. Dengan
model matematis orang lebih mudah melakukan kuantifikasi.
3. Dengan
penggunaan model matematis akan lebih memudahakan penggunaan teknik analisis
statistik dan penggunaan jasa komputer.
4. Dengan
model matematik lebih mudah dapat dilihat apakah asumsi-asumsi yang mendasari
berbagai komponen dalam penelitian itu terpenuhi atau tidak. (Drs. Cholid
Narbuko dkk. Metodologi Penelitian.
Hal. 180-181).
DAFTAR PUSTAKA
Prof. J. Supranto, MA, APU. Metode Penelitian Hukum dan Statistik. Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2003,
Hal. 19.
Ir. M. Iqbal Hasan, M. M. Pokok-pokok Materi statistik 1. Hal. 4
Drs. Tulus winarsunu, M. Si. Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan
Pendidikan. Malang: Universitas muhammadiyah Malang, cetakan ke 2 2004,
Hal. 1-2.
Sudarwan Danin. Metode Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Prilaku. Jakarta: PT Bumi Aksara, cetakan ke 3 2004, Hal. 27.
Drs. Cholid Narbuko
dkk. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara, cetakan ke 10 2009,
Hal. 180-181.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar