IAIN menjadi UIN Tanggungjawab siapa?
Ada catatan sangat menarik dalam menyimak sambutan pada pringatan HUT ke 50 IAIN arraniry yang diselenggarakan di Auditorium Ali hasyimi senin 21 Okteber 2013. Kegigihan pihak civitas Akademika yang dikomandoi oleh Rektor IAIN ar-raniry untuk mencapai cita-cita besar meraih peralihan status dari IAIN menuju UIN merupakan bentuk tanggungjawab untuk mewujudkan cita-cita Besar sang Guru Prof. D. H safwan Idris, MA. sebab ide dan gagasan untuk mewujudakan IAIN menjadi UIN sudah digemakan oleh almarhum semenjak 15 tahun silam saat beliau menjadi Rektor IAIN saat itu, dan kini "Buah" itu berhasil terwujud saat beliau telah pergi Menjumpai Tuhannya (begitu td saat pak Rektor: Prof. Dr. H. farid Wajidi Ibrahim, MA membrikan sambutan). dan kinipulalah tanggungjawab untuk megelola UIN Ar-raniry ada pada Pundak siapa?
sebaik-baik amal adalah yang bernilai manfaat bagi orang lain., dan sebaik-baik ide atau gagasan adalah ia terus memberikan inspirasi kepada orang lain walaupun sang pemberi gagasan itu telah pergi mendahului. siapapu mereka yang memiliki "darah", dan "Pikiran" pernah tercurahkan dikampus tercinta ini ia memiliki Hak yang sama untuk bertaggungjawab menjaga dan memilihara keutuhan nilai "ISLAM" begitu mengalir menjadi urat Nadi kehidpan kampus ini kedepannya. kita sadar bahwa kekuata alam pikir dan nalar manusia tak bisa lepas dari pengaruh wahyu untuk menuntun setiap "hasil" pikiran dikampus ini untuk kemudian ditanyai pertanggungjawabnnya kelak. Silakan pelajaran umum, sikulerisme, komunis, semua ideologi lain untuk dipelajari, tapi Ingat.. AKidah tak boleh dilelang untuk keperlua sesaat dalam meperjuangkan ideologi itu, karena apapun yang dikaji harus tetap ada mengalir darah dan pemikiran Islam didalamnya.
Begitu juga hendaknya akan kebutuhan masyarakat terhadap pencapaian kemajuan global dalam bidang ilmu pengetahun umum sebagaimana ilmu Nuklir, sains, dan kejiwaan (psikologi),, silakan untuk terus dipelajari, siapkan SDM untuk itu, yang kemudian kita sangat berharap mereka kemudian menjadi sainstis Islam yang akam menggantikan "Umar Khayyam. Ibnu sina, Alkhawrizmi, Alhzem, para Ahli Islam lainnya. kita sadar bahwa hikmah adalah milik umat Islam yang hilang, maka kita pulalah yang wajib mengembalikannya kepda umat ini., jika tidak sekali lagi maka Kita (civitas AKademika UIN Arraniry) yang paling bertanggungjawab kelak yang akan ditanyakan oleh Allah kelak, terutama yang paling pertama sekali ditanya adalah kepada pimpinan UIN yang di antaranya adalah Rektor, Dekan, direktur dan ketua Jurausan serta yang lainnya.
Selamat untuk Almamater tercinta...,
Salam kenangan dan Kebahagian..,
"Maka nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu dustakan?"
cc. Syamsul Rijal Sys, Sri Suyanta Harsa Syarifuddin Abe, Muhammad Yasir, Muhibuddin Hanafiah Isra' Ahmadsyah, Emk Alidar, Khatib A. Latief, Teuku Zulkhairi Syukran Jazila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar