Tragedi Tsunami Aceh Paling Hebat di Dunia Pada Abad ke-21
Gempa terjadi pada waktu tepatnya jam 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak
pada bujur 3.316° N 95.854° E kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh
sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan
dengan ini merupakan gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir
ini yang menghantam Aceh, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand,
Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.
Kepanikan ini terjadi dalam durasi yang tercatat paling lama dalam sejarah
kegempaan bumi, yaitu sekitar 500-600 detik (sekitar 10 menit). Beberapa pakar
gempa mengatakan menganalogikan kekuatan gempa ini, mampu membuat seluruh bola
Bumi bergetar dengan amplitude getaran diatas 1 cm. Gempa yang berpusat di
tengah samudera Indonesia ini, juga memicu beberapa gempa bumi diberbagai
tempat didunia.
Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di
8 negara. Ombak tsunami setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian
terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan
negara dengan jumlah kematian terbesar.
Kekuatan gempa pada awalnya dilaporkan mencapai magnitude 9.0. Pada
Februari 2005 dilaporkan gempa berkekuatan magnitude 9.3. Meskipun Pacific
Tsunami Warning Center telah menyetujui angka tersebut. Namun, United States
Geological Survey menetapkan magnitude 9.2. atau bila menggunakan satuan
seismik momen (Mw) sebesar 9.3.
Kecepatan rupture diperkirakan sebesar 2.5km/detik ke arah antara utara -
barat laut dengan panjang antara 1200 hingga 1300 km. Menurut Koordinator
Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jan Egeland, jumlah korban
tewas akibat badai tsunami di 13 negara (hingga minggu 2/1/2005) mencapai
127.672 orang.
Namun jumlah korban tewas di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika Timur
yang sebenarnya tidak akan pernah bisa diketahui, diperkirakan sedikitnya
150.000 orang. PBB memperkirakan sebagian besar dari korban tewas tambahan
berada di Indonesia. Pasalnya, sebagian besar bantuan kemanusiaan terhambat
masuk karena masih banyak daerah yang terisolir.
Sementara itu data jumlah korban tewas di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam
dan Sumatera Utara menurut Departemen Sosial RI (11/1/2005) adalah 105.262
orang. Sedangkan menurut kantor berita Reuters, jumlah korban Tsunami diperkirakan
sebanyak 168.183 jiwa dengan korban paling banyak diderita Indonesia, 115.229
(per Minggu 16/1/2005). Sedangkan total luka-luka sebanyak 124.057 orang,
diperkirakan 100.000 diantaranya dialami rakyat Aceh.
Menurut U.S. Geological Survey korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang
hilang dan 1,126,900 kehilangan tempat tinggal. Menurut PBB, korban 229.826
orang hilang dan 186.983 tewas. Tsunami Samudra Hindia menjadi gempa dan
Tsunami terburuk 10 tahun terakhir.
Di Indonesia, gempa dan tsunami menelan lebih dari 126.000 korban jiwa.
Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di
ujung Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena
tsunami. Tetapi, kebanyakan korban disebabkan oleh tsunami yang menghantam
pantai barat Aceh.
Pemerintahan daerah Aceh lumpuh total, saat terjadi gempa bumi dan Tsunami
Aceh, kebetulan di Jakarta sendiri sedang di adakan acara Halal Bi Halal
masyarakat Aceh pasca menyambut lebaran Idul Fitri. Gempa Bumi yang terjadi pada
jam 08:00 WIB dengan 9 Skala Richter Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa Bumi
dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Tepat jam 09:00 WIB satu
persatu masyarakat Aceh yang hadir di istora Jakarta panik karena hubungan
telepon seluler ke Aceh putus total, mata mereka pada berkaca-kaca.
Wakil Presiden Jusuf Kalla yang hadir mengatakan," Aceh dalam musibah
besar, saya baru dapat kabar terjadi gempa bumi di Aceh, banyak bangunan rusak
semoga tidak lebih parah dari gempa papua sebesar 6,4 SR."
Kita ketahui beberapa saat menjelang gempa bumi di Aceh telah terjadi
gempa bumi pada 26 November 2004, Gempa sebesar 6,4 SR mengguncang Nabire,
Papua tercatat 30 orang tewas.
Pada 12 November 2004, gempa berkekuatan 6 SR mengguncang Alor, tercatat
sebanyak 27 orang tewas dan ratusan bangunan rata dengan tanah. Mendengar
kata-kata "Aceh dalam musibah besar," Orang sebelah tempat duduk
Rachmad berkata,"Sudah biasa tuh tiap hari jatuh korban jiwa di Aceh
karena kontak senjata,"
Pada awal tahun 2004 Rachmad berencana untuk pulang ke Aceh karena sudah
lama tidak menginjak kaki lagi di Aceh. Di bulan Mei 2004, kakak yang ada di
Banda Aceh mau pindah ke Sabang, Dia bertanya kapan Rachmad pulang ke
Sabang,"Nanti dahulu melihat situasi terkini mungkin sebelum bulan puasa
Oktober 2004." Hingga terjadinya gempa bumi dan tsunami Aceh pada tanggal
26 Desember 2004, Rachmad tidak jadi balik ke Aceh karena dorongan bathin yang
mengatakan,"Untuk apa kamu pulang ke Aceh, di sini saja di pulau
Jawa,"
Ketika kejadian tsunami Rachmad berada di Jakarta dan ikut acara halal bi
halal dan baru tahu kakak kandung Rachmad terkena tsunami pada hari Rabu,
tanggal 28 November 2005. Setelah menelpon adik kandung siang harinya dan
bertemu sore harinya,"Adik sangat khawatir bahwa Rachmad sudah meninggal
dan hanyut terbawa tsunami," kakak kandung yang terkena tsunami saat
seminggu kejadian ketika di telepon oleh adik kandung saya mengatakan, "
Apakah Bang Adi jadi pulang ke Aceh, mungkin sudah meninggal terkena tsunami
tidak ada kabarnya."
Coba saja Rachmad saat itu kembali ke Aceh dan pergi ke Meulaboh bersama
sepupu dan kakak kandung pasti tinggal nama sekarang dan tidak akan menjadi
Presiden Masa Depan. Itulah kuasa Tuhan, saat musibah kapal Gurita tenggelam,
pada 19 Januari 1996.
Rachmad juga mau pulang ke Sabang tetapi tidak jadi, baju-baju sudah berada
di tas tinggal berangkat pulang karena lagi mengurus proposal untuk praktek
kerja maka tidak jadi pulang akhirnya selamat hingga sekarang.
Syukur alhamdullilah Ya Rabbi...AKU masih diberi umur panjang dan
keselamatan dari hal-hal yang sangat mematikan, dua peristiwa besar berhasil
diriku selamat yaitu tragedi tenggelamnya kapal Gurita yang merengut kedua
orang tua ku dan tragedi Tsunami Aceh...Terima kasih Tuhanku...Amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar