Wanita
dalam Al Quran
Al Quran adalah bentuk kasih sayang
Allah, yang bertjuan untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya.
Bukan untuk membebani manusia, atau menyulitkan manusia. Para ulama sepakat,
bahwa secara garis besar, Al Quran terdiri dari 3 bagian besar, yang pertama ia
berisikan tentang risalah tauhid, yang kedua tentang kisah-kisah, dan yang
terakhir adalah hukum yang mengatur kehidupan manusia.
Tentunya, kisah yang ada dalam Al Quran bukanlah sekedar kisah untuk dongengan belaka, tetapi, dari setiap kejadian yang di abadikan dalam Al Quran…
Tentunya, kisah yang ada dalam Al Quran bukanlah sekedar kisah untuk dongengan belaka, tetapi, dari setiap kejadian yang di abadikan dalam Al Quran…
Ia mengandung hikmah, pelajaran, tuntunan, petunjuk bagi
manusia.
Karena itu, hanya beberapa manusia tertentu saja... yang Allah abadikan dalam Al Quran. Mereka adalah para Nabi dan Rasul, para orang-orang yang sholeh, dan juga manusia-menusia yang mendurhakai Allah agar manusia mengetahui apa akibatnya jika mereka mendurhakai Allah.
Termasuk di dalamnya adalah kisah para wanita yang disebutkan dalam Al Quran baik ia disebutkan secara langsung, maupun tidak langsung..secara singkat mereka adalah ;
Karena itu, hanya beberapa manusia tertentu saja... yang Allah abadikan dalam Al Quran. Mereka adalah para Nabi dan Rasul, para orang-orang yang sholeh, dan juga manusia-menusia yang mendurhakai Allah agar manusia mengetahui apa akibatnya jika mereka mendurhakai Allah.
Termasuk di dalamnya adalah kisah para wanita yang disebutkan dalam Al Quran baik ia disebutkan secara langsung, maupun tidak langsung..secara singkat mereka adalah ;
- Siti Hawa, wanita pertama yang Allah ciptakan untuk
menemani Adam as. Makhluk yang mampu mengemban amanah memberikan
ketentraman bagi para suami, melalui pernikahan.
- Siti Sarah, wanita cantik yang pertama kali beriman
kepada dakwah Nabi Ibrahim. Keteguhan imannya kepada Allah dan ketaatan
pada suaminya di uji ketika ia digoda oleh seorang Raja yang kaya raya
untuk berzina, tetapi ia tetap berpegang teguh pada keimanan dan keta’atan
pada suaminya.
- Siti Hajar, wanita yang cantik yang terkenal karena
keteguhan keiman, ketakwaan dan tawakalnya kepada Allah. Sehingga hal itu
di abadikan oleh Allah dalam salah satu dalam syariat haji. Yaitu,
sa’i, berlari-lari kecil antara bukti shofa dan marwa.
- Asiyah, istri fir’aun. Seorang istri yang sholehah dari
Raja dan penguasa yang sangat kejam. Kesolehannya dan keteguhan imannya,
membuat ia di tunjuk oleh Allah untuk melindungi Musa kecil dari perintah
pembunuhan yang di serukan oleh suaminya sendiri yaitu fir’aun kepada
seluruh bayi laki-laki yang lahir pada waktu itu. Dan keimannya kepada
Allah sama sekali tidak terpengaruh, walaupun ia hidup dalam lingkungan
yang musyrik kepada Allah
- Ibunda Musa, adalah sosok ibu yang rela berkorban demi
keselamatan anaknya, sangat sabar dalam membesarkan anaknya, walaupun ia
harus rela melepaskan anaknya untuk di adopsi oleh asiyah.
- Ratu Balqis, seorang wanita penguasa yang kaya raya
yang dapat menaklukan kesombongannya dirinya untuk menerima kebenaran yang
datang dari Allah melalui Dakwah Nabi Sulaiman as. Dirinya tidak ragu-ragu
untuk meninggalkan kekafiran dan mengikuti dakwah Nabi Sulaiman as,
untuk menyembah Allah swt dan hidup sesuai dengan syariat yang ditetapkan
oleh Allah.
- Maryam, adalah satu contoh wanita sholehah yang
terlahir dari keluarga yang sholeh, Keluarga yang di abadikan dalam Al
Quran melalui surat Ali Imran. Maryam sendiri, di abadikan oleh Allah
melalui surat Maryam. Keteguhan dan ketakwaannya kepada Allah dalam
menjalani kehidupan membuat dirinya dijadikan contoh oleh Allah untuk kaum
wanita pada umumnya.
- ‘Aisyah, adalah istri Rasulullah saw yang dengan
kesabarannya dan keteguhannya bertawakal kepada Allah dalam menghadapi
fitnah dan ujian yang sempat melanda rumah tangga yang disebarkan oleh
kaum munafiq pada waktu itu. Keteguhannya dan kesabarannya diabadikan oleh
Allah yang bisa kita temukan dalam surat Annur ayat 11 -14, yang sekaligus
membebaskan ‘Aisyah dari tuduhan yang tidak benar terhadap dirinya.
Tidak hanya mereka yang sholeh yang di abadikan dalam AL Quran untuk menjadi sumber inspirasi bagi kehidupan kaum wanita, dalam beberapa ayatnya, Al Quran juga mengabadikan kaum wanita yang celaka, agar apa yang mereka lakukan dapat dijadikan pelajaran bagi kaum sesudahnya, mereka adalah ;
- Istri Nabi Nuh, Istri Nabi Luth, adalah wanita-wanita
durhaka. Walaupun mereka adalah istri para Nabi, tetapi, mereka mengambil
pilihan untuk mendurhakai Allah dan para suami mereka.
- Demikian pula dengan Zulaikha Istri Firaun, yang
mencoba membuat fitnah yang besar terhadap nabi yusuf. Kisah yang sarat
dengan hikmah tentang pengendalian diri dari hawa nafsu, menjauhi
perzinahan, dan hal lain yang dapat membawa keburukan jika kaum wanita
terjerat di dalamnya.
Sesungguhnya, masih banyak hikmah
yang bisa kita ambil dari kisah yang di abadikan dalam Al Quran. Dari sebagian
kecil yang disampaikan tadi adalah merupakan bukti bahwa kaum wanita yang Allah
abadikan dalam Al Quran, dapat mencapai kemuliaan sebagaimana kaum pria... di
sisi Allah.
Dari kisah yang mengandung hikmah, petunjuk, tuntunan, dan peringatan tersebut adalah kemudahan yang Allah berikan kepada manusia bagi mereka yang mau mengambil pelajaran darinya, hal ini sebagaimana ayat ;
Dari kisah yang mengandung hikmah, petunjuk, tuntunan, dan peringatan tersebut adalah kemudahan yang Allah berikan kepada manusia bagi mereka yang mau mengambil pelajaran darinya, hal ini sebagaimana ayat ;
"Dan
sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, maka adakah orang
yang mengambil pelajaran?" (QS : 54 : 40)
Wallahu’alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar