Halaman

Rabu, 23 Januari 2013


Perbedaan Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif
Metode penelitian kualitatif: metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya yang eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Sedangkan metode penelitian kuantitatif adalah metode eksperimen, dimana peneliti dalam melakukan penelitian tempatnya dilaboratorium yang merupakan kondisi buatan, dan peneliti melakukan manipulasi terhadap variabel. Dengan demikian sering terjadi bias antara hasil penelitian dilaboratorium dengan keadaan diluar laboratorium atau keadaan sesungguhnya. Dari pengertian ini, maka terdapat beberapa perbedaan antar metode penelitian kualitatif dengan metode penelitian kuantitatif. Adapun perbedaan itu dapat meliputi tiga hal, yaitu sebagai berikut:

1.      PERBEDAAN AKSIOMA
Aksioma adalah pandangan dasar. Adapun aksioma penelitian kualitatif dan kuantitatif meliputi pandangan dasar tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai. Sedangkan perbedaan aksioma antara kualitatif dan kuantitatif adalah:
a.      Sifat Realitas
Kuantitatif: realitas dipandang sebagai suatu yang konkret, dapat diamati dengan panca indera, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna, dan perilaku tidak berubah dan dapat diverivikasi. Dengan katalain peneliti bisa memilih hanya beberapa variabel saja dari objek yang diteliti dan kemudian dapat membuat instrumen atau alat untuk mengukurnya. Misalnya melihat ada orang yang sedang memancing, peneliti kuantitatif akan menganggap memancing itu merupakan kegiatan mencari ikan saja.
Kualitatif: realitas atau objek dari penelitian ini tidak hanya tampak teramati, tetapi sampai dibalik yang tampak itu. Realitasnya tidak dapat dilihat secara parsial dan dipecah beberapa variabel, penelitinya memandang objek sebagai sesuatu yang dinamis, hasil kontruksi pemikiran, dan utuh, karena setiap aspek dari objek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dari contoh orang memancing diatas peneliti kualitatif akan melihat yang lebih dalam mengapa dia memancing. Mungkin untuk menghilangkan stres, daripada nganggur, atau mencari teman.
b.      Hubungan Peneliti Dengan Yang Diteliti
Kuantitatif: adapun hubungan peneliti dengan yang diteliti bersifat independen. Dengan menggunakan teknik sebagai pengumpulan data, dimana peneliti kuantitatif hampir tidak mengenal siapa yang diteliti atau responden yang memberikan data.
Kualitatif: dimana peneliti sebagai human instrumen dan dengan teknik pengumpulan data (observasi dan wawancara mendalam), maka peneliti harus berinteraksi dengan sumber data.
c.       Hubungan Antar Variabel
Kuantitatif: objek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada yang bersifat independen dan dependen. Contohnya: pengaruh iklan terhadap nilai penjualan. Artinya semakin banyak iklan yang ditanyangkan maka akan semakin banyak nilai penjualan. Dimana: ilkan sebagai variabel independen (sebab) dan nilai penjualan sebagai variabel dependen (akibat).
Kualitatif: objek yang diteliti lebih bersifat interaktif (saling mempengaruhi), sehingga tidak diketahui mana variabel independen dan dependennya. Contoh: hubungan antara iklan dan penjualan. Dalam hal ini hubungannya interaktif, artinya semakin banyak uang yang dikeluarkan untuk iklan maka akan semakin banyak nilai penjualan, tetapi juga sebaliknya semakin banyak nilai penjualan maka alokasi dana untuk iklan juga akan semakin tinggi.
d.      Kemungkinan Generalisasi
Kuantitatif: lebih menekankan pada keluasan informasi (bukan kedalaman), sehingga metode ini muda untuk digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel yang terbatas. Data yang diteliti adalah data sampel yamg diperoleh dari populasi tersebut dengan teknik random. Kemudian, berdasarkan data itu peneliti membuat kesimpulan sampel yang diberlakukan kepopulasi dimana sampel tersebut diambil (generalisasi).
Kualitatif: peneliti tidak melakukan generalisasi tetapi lebih menekankan kedalaman informasi sehingga sampai pada tingkat makna. Hasil penelitian kualitatif dapat ditransferkan atau diterapkan di tempat lain, saat kondisi tmpat lain itu tidak jauh berbeda dengan tempat penelitian.
e.       Peranan nilai
Dalam hal ini, baik peneliti maupun sumber data memiliki latar belakang, pandangan, nilai-nilai, kepentingan dan persepsi berbeda-beda, sehingga dalam pengumpulan data, analisis, dan laporan akan terikat oleh nilai-nilai masing-masing.

2.      KARAKTERISTIK PENELITIAN
Tabel berikut mengemukakan perbedaan rakakteristik antara metode kualitatif dengan metode kuantitatif.

No.
Metode Kuantitatif
Metode Kualitatif
1.
A.       Desain
o  Spesifik, jelas, rinci
o  Ditentukan secara mantap sejak awal
o  Menjadi pegangan langkah demi langkah

o    Umum
o    Fleksibel
o    Berkembang, dan muncul dalam proses penelitian
2.
B.        Tujuan
o  Menunjukkan hubungan antar variabel
o  Menguji teori
o  Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif

o    Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
o    Menggambarkan realitas yang kompleks
o    Memperoleh pemahaman makna
o    Menemukan teori
3.             
C.       Teknik Penelitian
o  Eksperimen, survey
o  Kuesioner
o  Observasi dan wawancara terstruktur

o    Partisipant observation
o    In depth interview
o    Dokumentasi
o    Trigulasi
4.
D.        Instrumen penelitian
o  Test, angket, dan wawancara terstruktur
o  Instrumen yang telah terstandar

o    Peneliti sebagai instrumen (human instrumen)
o    Buku catatan, tape recorder, camera, handycamp dan lain-lain
5.
E.       Data
o  Kuantitatif
o  Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen

o    Deskriptif
o    Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dokumen dan lain-lain.
6.
F.        Sampel
o    Besar
o    Representatif
o    Sedapat mungkin random
o    Ditentukan sejak awal

o    Kecil
o    Tidak Representatif
o    Purposive, snowbell
o    Berkembang selama proses penelitian
7.
G.      Analisis
o    Setelah selesai mengumpulkan data
o    Deduktif
o    Menggunakan statistik

o    Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian
o    Induktif
o    Mencari pola, model, thema, teori
8.
H.       Hubungan dengan responden
o    Berjarak, bahkan sering tanpa kontak
o    Peneliti merasa/ lebih tinggi
o    Jangka pendek

o    Empati, akrab
o    Kedudukan sama bahkan sebagai guru, konsultan
o    Jangka lama
9.
I.          Usulan desain
o    Luas dan rinci
o    Literatur yang berhubungan dengan masalah, dan veriabel yang diteliti
o    Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-langkahnya
o    Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
o    Hipotesis dirumuskan dengan jelas
o    Ditulis secar rinci dan jelas sebelum terjun kelapangan

o    Singkat
o    Literatur yang digunakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama
o    Prosedur bersifat umum, seperti akan merencanakan tour/piknik
o    Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan
o    Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan menemukan hipotesis
o    Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan
10.
J.         Kapan penelitian dianggap selesai?
o    Setelah semua data yang direncanakan dapat terkumpul

o    Setelah tidak ada data yang dianggap baru/ jenuh
11.
K.      Kepercayaan terhadap hasil penelitian
o    Pengujian validitas dan realiabilitas instrumen


o    Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasil penelitian


3.      PERBEDAAN PROSES PENELITIAN
Kuantitatif:
Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari objek yang diteliti untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Masalah tidak dapat diperoleh dari belakang meja, oleh karena itu harus digali melalui studi pendahuluan yakni fakta-fakta yang empiris. Supaya peneliti dapat menggali masalah dengan baik, maka peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai referensi.Selanjutnya supaya masalah itu dapat dijawab dengan baik, maka masalah tersebut dirumuskan secara spesifik dan pada umumnya dibuat dalam bentuk kalimat tanya. Untuk itu peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir.
Jika jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual),maka jawaban tersebut disebut hipotesis. Untuk menguji hipotesis tersebut, peneliti dapat memilih metode, strategi, pendekatan, desain penelitian yang sesuai. Pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis, adalah tersedianya waktu, dan kemudahan yang lain. Dalam penelitian kuantitatif, metode penelitian yang dapat digunakan adalah metode survey, ex post facto, eksperimen, evaluasi, action research, policy research (selain metode naturalistik dan sejarah). Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data yang dapat membentuk test, angket/kuesioner, untuk pedoman wawancara atau observasi. Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen penelitian harus terlebih dulu diujivaliditas dan reliabilitasnya.
Pengumpulan data dilakukan pada objek tertentu, baik yang berbenuk populasi maupun sampel. Bila peneliti ingin membuat generalisasi terhadap semuanya, maka sampel yang diambil harus representatid (mewakili). Setelah data terkumpul, maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Berdasarkan analisis iniapakah hipotesis yang diajukan ditolak/diterima atau apakah penemuan itu sesuai dengan hipotesis yang diajukan/tidak. Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah.
Berdasarkan proses diatas maka, tampak bahwa proses penelitian kuantitatif bersifat linier, dimana langkah-langkahnya jelas. Mulai dari rumusan masalah, berteori, berhipotesis, mengumpulkan data, analisis data dan membuat kesimpulan dan saran.

Kualitatif:
Walaupun penelitian kualitatif tidak memiliki masalah, atau keinginan yang jelas, tetapi dapat langsung memasuki objek lapangan. Pada objek tersebut, peneliti kualitatif akan melihat segala sesuatu yang ada ditempat itu, yang masih bersifat umum (tahap orientasi/deskripsi) dengan grand tour question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilehat, didengar, dirasakan dan ditanyakan. Mereka baru mengenal serba sepintas terhadap informasi yang diperolehnya.
Kedua (tahap reduksi/fokus). Pada tahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama. Data yang diperoleh pada tahap pertama tadi untuk memfokuskan pada masalah tertentu. Kemudian, peneliti menyortir data dengan cara memilih, mana data yang menarik, penting, berguna dan baru. Tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi berbagai kategori yang ditetapkan sebagai fokus penelitian (ditunjukkan dalam bentuk huruf besar, huruf kecik, dan angka).
Pada tahap ketiga (tahap selektion), peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci, ibarat pohon kalau fokus itu bau pada aspek cabang, kalau pada tahap selektion ini peneliti sudah menguraikan sampai ranting, daun dan buahnya. Setelah peneliti melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkontruksikan data yang diperoleh menjadi suatu bangunan pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru.
Hasil akhir dari penelitian ini, yaitu mampu menghasilkan informasi-informasi yang bermakna. Bahkan hipotesis atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk memnbantu mengatasi masalah dan meningkatkan taraf hidup manusia. Proses memperoleh data atau informasi pada setiap tahapan (deskripsi, reduksi, seleksi)tersebut dilakukan secara sirkuler, berulang-ulang dengan berbagaicara dan dari berbagai sumber.
Setelah peneliti memasuki objek penelitian (konteks sosial) yang terdiri atas tempat, aktor, pelaku, orang-orang, dan aktifitas, peneliti berfikir apa yang akan ditanyakan (1). Setelah menemukan apa yang akan ditanyakan, maka peneliti akan bertanya pada orang yang ada pada tempat itu (2). Setelah ada jawaban, peneliti menganalisis jawaban tersebut benar atau tidak (3). Setelah itu, baru ada kesimpulan (4). Untuk memastikan kesimpulan, peneliti kembali kelapangan mengulangi pertanyaan dengan cara dan sumber yang berbeda, tetapi tujuannya sama, jika kesimpulan diyakini (memiliki kredibilitas yang tinggi) maka pengumpulan data dinyatakan selesai(5).



Daftar pustaka
Prof. Dr. Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2007, Hal: 3-20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar