PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK
MEMPEROLEH KEBENARAN
Ada beberapa alternatif pendekatan yang dapat diambil oleh peneliti
dalam membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan. Jenis pendekatan dapat
ditinjau dari segi teknik sampling, timbulnya variabel, dan model pertumbuhan.
Pemilihan pendekatan juga tergantung dari tujuan penelitian, waktu, dan dana
yang tersedia, tersedianya subjek penelitian serta minat, dan selera peneliti.
A.
Pendekatan
survei
Studi survei
adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan untuk
pengumpulan data yang luas dan banyak. Survei dapat dilakukan secara pribadi
maupun kelompok. Dilihat dari persiapannya, survei dilakukan secara sistematis
dan berencana. Menurut Van Dalen, survei bukan hanya bermaksud mengetahui
status gejala, tapi juga menentukan kesamaan status dengan cara membandingkan
dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan. Di samping itu juga untuk membuktikan atau membenarkan suatu
hipotesis. Survei bertujuan untuk memantapkan atau mempertajam suatu rencana.
Survei semacam ini dapat berstatus sebagai studi pendahuluan dalam rangkaian
langkah-langkah penelitian.
Van Dalen,
mengatakan survei dapat luas, bahkan sangat luas maupun sempit, ditinjau dari
wilayah geografis maupun variabelnya. Menurut Winarno, bahwa pada umumnya
survei merupakan cara mengumpulkan data dari sejumlah unit atau individu waktu
atau jangka waktu yang bersamaan. Jumlahnya biasanya cukup besar.[1]
Survei adalah penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta dari
gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual. Survei penelitian
dan kuisioner penelitian bukanlah hal yang sama.
Walaupun kuisioner sering digunakan di dalam survei, namun tidak selamanya
selalu sama. Ada dua karakteristik untuk membedakannya, yaitu format data dan
metode analisis data. Sedangkan kuisioner berdasarkan pengumpulan data, seperti
wawancara yang mendalam, pengamatan, analisis data dan sebagainya yang
digunakan dalam survey.
Metode survei digunakan sebagai teknik penelitian yang melalui pengamatan
langsung terhadap suatu gejala atau pengumpulan informasi melalui pedoman
wawancara, kuisioner, kuisioner terkirim (mailed questionnaire) atau
survei melalui telepon (telephone survey). Dimensi survei unit analisis
data adalah, survei tidak hanya terbatas pada daftar pertanyaan saja, namun
juga riset kepada orang-orang. Penganalisisan mungkin menggunakan informasi
dari negara-negara, tahun, peristiwa, organisasi, dan lain sebagainya. Jika
suatu analisis tersebut tidak digunakan kepada orang lain maka dapat
dimanfaatkan untuk kedepannya.[2]
Tujuan-tujuan survei
sosial
§ menyediakan informasi mengenai suatu masalah. Dimana informasi yang disajikan mungkin saja dibutuhkan oleh orang maupun
pihak lain yang sedang menpelajari masalah sosial..
§ untuk mendeskripsikan suatu gejala. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian secara langsung dengan datang
ke lokasi dan berhubungan langsung dengan gejala yang sedang ia teliti. Disini
peneliti bertujuan untuk mengumpulkan informasi, bukan membuktikan suatu
gejala. Dengan informasi ini sehingga dapat menjadikan landasan dalam
pembentukan hipotesis berikutnya.
§ Menjelaskan suatu gejala.
Fungsinya lebih bersifat teoritis, yaitu menguji sejumlah hipotesis yang
disarankan oleh teori sosiologi. Survei juga banyak digunakan untuk menerangkan
hubungan antara dua variabel. Survei juga dapat bersifat umum maupun khusus,
sifatnya dapat utilitarian maupun akademis.
Jenis-jenis metode
survei adalah sebagai berikut :
Book Survey
Pada survei ini mempelajari dari buku-buku atau bahan-bahan yang
berhubungan dengan masalah atau topik permasalahan yang akan diteliti. Termasuk
di dalamnya dokumen, buku, karya ilmiah, majalah, dan buku bacaan yang lain
yang berhubungan dengan leteratur ini. Survey yang termasuk di sini adalah
sebagai berikut :
- Experience Survey,
dilakukan pada
orang-orang yang berpengalaman pada bidang-bidang tertentu yang menjadi objek
penelitian.
- Descriptive
Survey, biasanya
digunakan untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, kondisi,
sistem pemikiran, suatu kelas maupun suatu peristiwa yang sedang ramai
dibicarakan. Survey ini biasanya dilakukan dengan langsung menanyakan
kegiatan yang akan dilakukan (descriptive research) dan mengapa
masyarakat melakukan kegiatan tersebut (explanatory research). Survey akan
efektif apabila digambarkan fenomena dan keadaan peristiwa yang
digunakan. Biasanya digunakan untuk memperoleh suatu karakteristik
dari ukuran populasi atau sensus. Eksplanatory Survey, survey
ini bersifat menjelaskkan suatu fenomena yang digambarkan. Survey ini juga
digunakan untuk membuktikan suatu teori sehingga data yang dikumpulkan
dapat digunakan untuk peneliti lain yang memerlukan kejelasan.
- Content Survey,
sebelumnya
informasi mengenai suatu peristiwa harus dikumpulkan terlebih dahulu baru
diuraikan. Sebagai contoh, jika kita akan mengukur tingkat kriminalitas,
maka kita harus menentukan variable-variabel apa yang menjadi ukuran
tersebut.
- Normative Survey,
survey ini
bertujuan untuk mencari kesimpulan mengenai keadaan masyarakat tertentu.
Serta norma-norma atau kriteria- kriteria yang berlaku dalam masyarakat
tertentu.
- Status Survey,
survey in
dilakukan dengan tujuan mengetahui status atau posisi seseorng di dalam
masyarakat.
- School Survey,
merupakan survey
yang sering dilakukan di lingkungan sekolah. . [3]
Yang termasuk
studi survei menurut Van dalen
a.
Survei
sekolah. Yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pendidikan. Masalahnya
berhubungan dengan situasi belajar, proses belajar mengajar, dan hal yang
menunjang proses belajar mengajar.
b.
Job
analisis. Bertujuan mengumpulkan informasi mengenai tugas umum dan tanggung jawab para karyawan , aktivitas khusus yang di
butuhkan, keterlibatan, serta fungsi anggota organisasi, kondisi kerjanya, dan
fasilitas.
c.
Analisis
dokumen. Istilah lain adalah analisis isi (content analysis),analisis aktivitas
atau analisis informasi. Contoh kegiatannya ; meneliti dokumen , menganalisis
peraturan, hukum keputusan-keputusan.
d.
Public
opinion surveys. Survei ini bertujuan untuk mengetahui pendapat umum tentang
sesuatu hal misalnya tentang rehabilitas suatu bangunan bersejarah, tentang
jalan satu jurusan, pemasangan lampu lalu lintas, dan sebagainya.
e.
Community
surveys. survei ini juga di sebut ‘’social surveys’’atau’’field surveys’’
karena di dalam survei ini peneliti bertujuan mencari informasi tentang aspek
kehidupan secara luas dan mendalam. Walaupun kelihatannya survei menyangkut
masyarakat namun sangat erat kaitannya dengan survei sekolah.[4]
Untuk mendapatkan data opini dari individu, teknik pengumpulan data
yang dapat digunakan adalah survei. Survei adalah metoda pengumpulan data
primer dengan memberikan pertanyaan kepada responden individu.
B.
Pendekatan
Observasi
Observasi
merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara
mengamati langsung obyek datanya. Pendekatan ini adalah cara pengambilan data
dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan
tersebut. Yang dimaksud dengan pengamatan dalam metode ilmiah, bukanlah
kegiatan pengamatan seperti dalam kegiatan sehari-hari kita selalu menggunakan
mata untuk mengamati sesuatu.[5]
Tapi pengamatan baru tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika
pengamatan tersebut mempunyai kriteria berikut :
o
Pengamatan
digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematis.
o
Pengamatan
harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan.
o
Pengamatan
dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum, bukan
dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja.
o
Pengamatan
dapat dicek dan dikotrol atas validitas dan realibilitasnya.
Secara umum, cara pengamatan dapat dibagi dua, yaitu :
1.
Pengamatan
tidak berstruktur.
Pada pengamatan yang tidak berstruktur ini, si peneliti tidak
mengetahui aspek –aspek apa dari kegiatan-kegiatan yang ingin diamatinya
relevan dengan tujuan penelitiannya. Peneliti juga tidak mempunyai suatu
rencana tentang cara-cara pencatatan dari pengamatannya, sebelum ia memulai
kerja mengumpulkan data. Pengamatan ini sering digunakan dalam penelitian
antropologi atau dalam penelitian yang sifatnya eksploratif.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengamatan ini :
§ Isi dari pengamatan
Peneliti harus mengamati semua yang berhubungan dengan masalah yang
ingin dipecahkan. Oleh karena harus mengamati semua fenomena yang dianggap
penting.
§ Mencatat pengamatan
Waktu yang terbaik untuk mencatat pengamatan adalah langsung on the
spot ( ketika kejadian sedang berlaku ).
§ Meningkatkan ketetapan pengamatan harus menempuh beberapa cara :
-
Peneliti
menggunakan tape recorder untuk merekam pembicaraan.
-
Peneliti
menggunakan kamera.
-
Pengamat
bukan terdiri dari satu orang saja.
-
Mengadakan
wawancara langsung dengan sabjek.
-
Menyediakan
check list.
§ Hubungan antar pengamat dan yang diamati
Hubungannya si pengamat harus dapat meyakinkan objek atau harus
dapat memberikan alasan yang tepat mengapa ia harus mengadakan pengamatan
terhadap fenomena yang ingin diteliti. Maka sangat penting bagi si peneliti
untuk membuat dirinya dapat diterima dalam kelompok dimana pengamatan akan
dilakukan.
2.
Pengamatan
berstruktur.
Pada pengamatan ini si peneliti telah mengetahui aspek apa dari
aktifitas yang diamati nya yang relevan dengan masalah serta tujuan peneliti,
dengan pengungkapan yang sistematis untuk menguji hipotesisnya.
Hal yang harus diperhatikan dari pengamatan berstruktur.
§ Isi pengamatan
Karena sudah direncanakan, maka sudah jelas isi dari observasinya
lebih sempit dan terarah. Dalam menentukan isi pengamatan, peneliti dapat
menggunakan berbagai teknik, yaitu : sistem katagori dan menggunakan skala
nilai.
§ Mencatat pengamatan
Cara mencatat pengamatan tidak mempunyai standar tertentu. Yang
penting adalah fenomena dapat dicatat dan perilaku dapat diketahui dengan
jelas. Dan pencatatan dengan menggunakan pensil, dan kertas.
§ Meningkatkan realibilitas pengamatan
Meningkatkannya
dengan menghindarkan persepsi kepentingan pribadi dalam pengamatan, adakan
latihan yang intensif terhadap pengamat, dan menggunakan lebih dari satu orang
pengamat.
§ Hubungan antar pengamat
Pengamat harus berbuat sedemikian rupa supaya dia diterima dalam
kelompok yang akan diamati. Dan kelompok menyetujui penelitian dilakukan.
Kelakuan pengamat harus meyakinkan kelompok yang diamati bahwa kehadiran
pengamat tidak merugikan kelompok yang sedang diamati itu.[6]
Beberapa ciri umum dari pengamatan
-
Harus
secara jelas diketahui, apa yang ingin diamati
-
Unit
yang digunakan dalam mengukur perilaku harus ada
-
Jenis
serta besar sampel harus ditentukan
-
Pengamat
harus reliabel dan valid.
-
Perilaku
dibuat dalam kategori-kategori
1.
Observasi
sederhana
Merupakan observasi yang tidak mempunyai pertanyaan-pertanyaan
riset. Observasi sederhana ini digunakan di penelitian eksploratori yang belum
diketahui dengan jelas variabel-variabel yang akan digunakan.
2.
Observasi
terstruktur
Merupakan observasi yang mempunyai prosedur standar yang
terstruktur
Langkah-langkah dari observasi terstruktur adalah sebagai berikut :
a.
Menentukan
data yang akan diobservasi.
Untuk
observasi yang teratruktur, data yang dibutuhkan sudah dapat ditentukan di
muka.
b.
Membuat
rencana pengumpulan datanya
Rencana
observasi merupakan persiapan mengumpulkan data. Contohnya, pertanyaan terinci
tentang siapa, apa, kapan, dan dimana akan diobservasikan.
c.
Memilih
dan melatih pengamat.
d.
Mencatat
atau merekam hasil yang diobservasikan.
Kelebihan dan kelemahan observasi
§ Kelebihannya.
1.
Untuk
data yang berupa catatan dan prosedur-prosedur mekanik, observasi merupakan
cara satu-satunya yang dapat dilakukan.
2.
Data
dapat diperoleh secara orisinal pada saat terjadinya
3.
Data
diperoleh langsung dari pengaturan alamiah yang belum dirubah atau dibuat oleh
peneliti.
§ Kelemahannya.
1.
Proses
observasi biasanya lama dan mahal
2.
Proses
observasi hanya melihat bagian yang tampak saja, tapi bagian yang tidak
terlihat seperti persepsi orang tidak dapat diobservasi.
3.
Terbatas
pada kejadian yang sedangkan terjadi pada saat dan tempat tertentukan saja.[7]
REFERENSI
Moh.
Nazir, ph.D, metode penelitian, Ghalia Indonesia, Bogor, 2005.
Prof.
Jogiyanto HM, MBA, Ph.D. metodologi penelitian sistem informasi, Cv Andi
offset, yokyakarta, 2008.
Prof.
Dr. Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, PT Rineka
Cipta, Jakarta, 2006.
Slamet, Yulius. Metode
Penelitian Sosial. LPP UNS dan UNS Press. Surakarta : 2006.
[1] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto,( prosedur penelitian suatu pendekatan
praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2006.) hal. 110.
[4] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto,( prosedur penelitian suatu pendekatan
praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2006.) hal. 111.
[7] Prof. Jogiyanto HM, MBA, Ph.D.( metodologi penelitian sistem
informasi, Cv Andi offset, yokyakarta, 2008). Hal. 92.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar